Pilihan
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Hindari 'Perang Koalisi' 2019 Terulang, Penyusunan AKD DPRD Riau Kini Gunakan Sistem Proporsional

BEDELAU.COM --Penyusunan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Riau selalu akan menyita perhatian, apalagi jika dilakukan dengan sistem koalisi fraksi, bukan proporsional.
Jika diingat, pada penyusunan AKD periode 2019 - 2024 lalu DPRD menggunakan sistem koalisi yang merujuk pada koalisi Pipres. Partai partai pengusung Jokowi - Maruf Amin membentuk satu koalisi, melawan koalisi lainnya yang mendukung Prabowo - Sandi saat itu.
Alhasil, koalisi pendukung Prabowo - Sandi saat itu di 2,5 tahun masa penyusunan AKD pertama harus gigit jadi tak mendapatkan posisi pimpinan apapun di AKD karena kalah jumlah kursi. Mulai dari komisi hingga Badan, dimenangkan koalisi pendukung Jokowi saat itu. Apesnya, hal tersebut juga terjadi di Gerindra, padahal Gerindra saat itu mendapatkan jarah kursi Wakil Ketua DPRD Riau.
Tak sampai disitu, situasi juga sempat chaos beberapa waktu ketika itu, karena koalisi pendukung enggan menerima hasilnya dan memboikot seluruh rapat - rapat, meski belakangan situasi mulai mereda.
Tak ingin mengulang perang koalisi tersebut, penyusunan AKD untuk 2,5 tahun pertama di periode 2024 - 2029, DPRD disebut mengupayakan menggunakan sistem proporsional, artinya pimpinan AKD diambil berdasarkan jumlah kursi.
Wakil Ketua DPRD Riau sementara, Indra Gunawan Eet mengatakan bahwa semangat proporsional sejauh ini hampir mencapai kata sepakat dengan ketua ketua fraksi.
"Untuk pembentukan AKD ini kan ada 8 fraksi. Kami ingin bagaimana kita bisa bersinergi, selaras, agar bisa semuanya dapat jatah pimpinan komisi, tak ada yang ditinggalkan, insya allah bisa. Beda dengan 2019 itu agak panas, kalau sekarang insya allah," katanya.
Sekretaris DPD I Golkar Riau ini mengatakan, sistem proporsional yang dimaksud adalah, dengan cara partai dengan jumlah kursi terbanyak didahulukan.
"Jadi silahkan, partai pemenang pemilu milih dulu, berurutan. Namun untuk fraksi-fraksi yang kecil kursinya kita harapkan tahu diri posisinya, jika mau kit bersinergi. Kuncinya duduk semeja, bagaimana pengaturannya, saling mengerti, ini sedang kita dudukkan," katanya lagi.
Dengan hal ini kata Eet, diharapkan pembentukan AKD DPRD Riau bisa segera selesai, sehingga pembahasan APBD 2025 bisa berjalan dan diproses tepat waktu.
"Pengesahan APBD harus 30 November, maka dengan sistem pembentukan AKD semangat kebersamaan, diharapkan bisa segera terbentuk tanpa berlarut - larut," tukasnya.
Diketahui, sebelumnya 8 fraksi DPRD Riau terbentuk, yakni PDI P, Golkar, PKS, Gerindra, Demokrat, PKB, Nasdem, dan Gabungan PAN plus PPP.
Sumber: cakaplah.com
DPP NasDem Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari Kursi DPR RI
BEDELAU.COM --Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasD.
Kode Keras dari Ketum Kosgoro Soal Musda Golkar, Sebut SF Hariyanto dan Suparman
BEDELAU.COM -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (P.
Eks Ketua KPU Riau Ajak Masyarakat Speak Up Ungkap Kejahatan Penyelenggara Pemilu
BEDELAU.COM --Dewan Pembina Yayasan Peduli Literasi .
Musda SOKSI Riau Resmi Dibuka, Wagubri Tekankan Peran Organisasi dalam Pembangunan
BEDELAU.COM --Wakil Gubernur Riau (Wagubri), SF Hari.
MK Tolak Gugatan Hasil PSU Pilkada Siak, Pelantikan Afni - Syamsurizal Tunggu Arahan KPU RI
BEDELAU.COM --Mahkamah Konstitusi (MK) resmi menolak.
Sidang Sengketa Pilkada Siak di MK, Sugianto Tuding KPU Tak Jujur dalam Penetapan Cakada
BEDELAU.COM --Calon wakil bupati Siak nomor urut 01 .