Pilihan
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Mayat Perempuan Ditemukan Mengapung di Sungai Selat Morong-Rupat
Kasus 28 Pekerja Migran Indonesia, Polisi Tetapkan 3 Tersangka
Kreatif, Ditangan Mahasiswa Fekon Unilak Sampah Diolah Jadi Pavinblok dan Kursi

PEKANBARU, BEDELAU.COM --Dua kelompok mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Lancang Kuning (Unilak) memanfaatkan sampah plastik menjadi ecobrik yaitu menjadi sofa mini dan paving blok. Kegiatan ini dalam rangka mata kuliah Kewirausahaan di bawah bimbingan Prama Widayat Dosen Fakultas Ekonomi. Mahasiswa ini melaksanakan praktik di Bank Sampah Pandau Jaya (PJ), dimana bank sampah ini dibentuk oleh Prama Widayat di Desa Pandau Jaya Kecamatan Siak Hulu.
Kelompok mahasiswa pertama terdiri dari Melliza Febriani, Hardiana Oktaviani, Wella Selvia, Kintan Sakura, Lisma Indrianti dan Intan Bodtaryani. Kelompok ini membuat sofa mini dari sampah plastik, sampah plastik ini terdiri dari kantong kresek dan berbagai bungkus makanan. Plastik tersebut mereka potong menjadi kecil-kecil dan setelah itu dimasukkan ke dalam botol air bekas ukuran 600 ml. Adapun proses pembuatan ini membutuhkan waktu selama 1 (satu) minggu. Untuk membuat 1 (satu) sofa mini membutuhkan 25 botol air mineral bekas dan 25 kg sampah plastik, proses pembuatannya dimulai dengan memasukkan potongan sampah plastik ke dalam botol air mineral dan dipadatkan sampai berat 1 botol.
Kelompok kedua terdiri dari Febi Sukma Pertiwi, Retno Susanti, Suci yati jannah, Dhony Hamrio Aritonang, Linda Kristianti dan Obet Ardiman Sihombing. Dimana kelompok ini mengolah berbagai sampah plastik menjadi paving blok, untuk ukuran paving blok ini sudah dimodifikasi dengan ketebalan 5 cm, panjang 24 cm dan lebar 12 cm. Untuk membuat 1 paving blok membutuhkan 1,5 kg sampah plastik dengan lama memasak sekitar 30 menit, ketika sudah meleleh maka dicampurkan dengan pasir secukupnya untuk bahan pengental dan juga agar tidak licin. Berat paving blok saat sudah jadi sekitar 1 kg sampah dengan 1,3 kg.
Untuk pengembangan maka paving blok ini perlu dilakukan ujicoba, agar diketahui berapa daya tekannya, tetapi untuk dipakai dihalaman rumah sudah cukup memadai. Dari sisi umur ketahanannya lebih lama dari paving blok yang terbuat dari semen. Karena sifat plastik yang susah untuk hancur, membutuhkan waktu lebih dari 20 tahun maka dari itu daya tahan paving blok ini juga demikian.
Dua produk dari kreatifitas mahasiswa Fakultas Ekonomi Unilak ini merupakan bagian dari tanggung jawab lingkungan dan juga edukasi kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga kelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan sampah plastik dan memanfaatkan sampah plastik menjadi produk ekonomis. (Rilis)
Prof Junaidi Hadir di Komisi X DPR RI, Ini Masukan yang Diberikan untuk Pendidikan Indonesia
BEDELAU.COM --Ketua Forum Dewan Pendidikan Se-Indone.
Unilak dan PGRI Riau Gelar Seminar Nasional: Transformasi Perpustakaan di Era Digital
BEDELAU.COM --Universitas Lancang Kuning (Unilak) be.
Unilak dan APK2I Perkuat Kerja Sama Melalui MoU dan MoA
BEDELAU.COM --Universitas Lancang Kuning (Unilak) re.
Unilak dan Unisba Perkuat Sinergi, Perpanjang Kerja Sama Akademik
BEDELAU.COM --Universitas Lancang Kuning (Unilak) ke.
Meriah! PMB 2025 Unilak Resmi Diluncurkan Bersempena dengan Unilak Youth Competition
BEDELAU.COM -- Universitas Lancang Kuning (Unilak) r.
Pererat Silaturahmi, Unilak Kunjungi Korem 031/Wira Bima
BEDELAU.COM --Universitas Lancang Kuning (Unilak) me.