Pilihan
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Aceh Resmi Minta UNDP dan UNICEF Turun Tangan Pascabencana
BEDELAU.COM --Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh secara resmi meminta bantuan dua lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yakni United Nations Development Programme (UNDP) dan UNICEF, untuk terlibat dalam penanganan pascabencana banjir dan tanah longsor di Aceh.
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, menyampaikan permintaan tersebut bertujuan memperkuat upaya pemulihan di wilayah terdampak bencana yang hingga kini masih membutuhkan penanganan intensif.
Menurut MTA, keterlibatan UNDP dan UNICEF didasari rekam jejak panjang kedua lembaga internasional tersebut dalam penanganan bencana, khususnya saat mendampingi Aceh pascatsunami dahsyat pada 2004.
“Secara khusus Pemerintah Aceh telah menyampaikan permintaan resmi kepada sejumlah lembaga internasional PBB, termasuk UNDP dan UNICEF, dengan pertimbangan pengalaman mereka dalam penanganan bencana tsunami 2004,” ujar MTA, Minggu (14/12/2025).
Ia menegaskan, surat resmi kepada kedua lembaga PBB itu telah dikirimkan karena mendesaknya kebutuhan pemulihan di lapangan. Pemerintah Aceh menilai keterlibatan lembaga internasional sangat dibutuhkan untuk mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Benar, surat sudah kami sampaikan. Mereka merupakan lembaga resmi PBB yang ada di Indonesia sehingga keterlibatan mereka kami anggap sangat penting dalam pemulihan,” tegasnya.
Berdasarkan data Pemerintah Aceh, dampak banjir dan tanah longsor telah merusak infrastruktur secara luas di 18 kabupaten/kota.
Bencana tersebut tidak hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga menyebabkan ratusan warga meninggal dunia, sedangkan sejumlah lainnya masih dinyatakan hilang hingga memasuki pekan ketiga masa tanggap darurat.
Selain mengajukan permintaan bantuan kepada PBB, Pemerintah Aceh juga mencatat tingginya solidaritas dari berbagai pihak. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 77 lembaga dan 1.960 relawan telah datang ke Aceh untuk membantu upaya penanganan dan pemulihan.
Para relawan tersebut berasal dari lembaga dan organisasi kemanusiaan lokal, nasional, hingga internasional. Beberapa di antaranya yang terdaftar dalam desk relawan BNPB Aceh adalah Save The Children, Islamic Relief, Baznas, Koalisi NGO HAM, EMT AHS UGM, Yayasan Geutanyoe, Orari, serta sejumlah lembaga kemanusiaan lainnya.
“Besar kemungkinan jumlah lembaga dan relawan yang terlibat akan terus bertambah seiring berjalannya respons kebencanaan ini,” kata MTA.
Muhammad MTA menyampaikan apresiasi mendalam dari Gubernur Aceh kepada seluruh pihak yang telah menunjukkan kepedulian.
“Atas nama masyarakat Aceh dan para korban bencana, gubernur menyampaikan terima kasih atas niat baik dan kontribusi semua pihak yang membantu pemulihan Aceh,” pungkasnya.
Sumber: Beritasatu.com
Warga Korban Banjir Siapkan Gugatan Terhadap Prabowo-Menhut
BEDELAU,COM --Warga Sumatera Barat melalui Tim Advok.
Sepuluh Jenazah Korban Galodo Agam Tak Teridentifikasi Dimakamkan Massal
BEDELAU.COM --Sebanyak 10 jenazah korban banjir band.
Ini Profil 4 Perusahaan yang Disegel KLH Terkait Banjir di Tapanuli
BEDELAU.COM --Kementerian Lingkungan Hidup (LH) mela.
Update Korban Banjir dan Longsor Sumatera: 967 Meninggal dan 262 Masih Hilang
BEDELAU.COM --umlah korban jiwa akibat bencana banji.
Tuntut Status Bencana Nasional, Anggota DPD Beberkan Kondisi Darurat dan Dugaan Ilegal Logging
BEDELAU.COM --Anggota DPD RI dari Sumatra Utara, Pdt.
Setelah Sumatra Dilanda Banjir Bandang, Ancaman Siklon Baru Dekati Jawa
BEDELAU.COM --Bencana banjir dan longsor masif yang melanda Sumatera harus menja.








