Pilihan
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
DBD Meningkat, Legislatif Dorong RT RW Jaga Kebersihan Lingkungan

PEKANBARU, BEDELAU.COM --Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kota Pekanbaru sepanjang tahun 2022 ini mengalami peningkatakan yang signifikan. Tercatat ada 500 kasus DBD di Kota Pekanbaru sejak Januari hingga Agustus 2022.
Menyikapi persoalan ini, anggota Komisi III DPRD kota Pekanbaru Ruslan Tarigan meminta pihak RT RW untuk kembali aktif dan mengajak lapisan masyarakat untuk menggalakkan gotong royong membersihkan perkarangan rumah warga. Pasalnya salah satu faktor penyebab meningkatnya kasus DBD berawal dari lingkungan yang kotor.
"Pasca pandemi Covid-19 ada wabah DBD yang juga mengintai kita, makanya kita selalu ingatakn untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan apalagi situasi panca roba seperti sekarang. Jangan kita lengah dan disibukkan aktivitas diluar tapi lingkungan keluarga terbiarkan," ungkap Ruslan, Selasa (20/9)2022
Untuk langkah antisipasi jangka pendek, kegiatan fogging hanya alternatif dan bukanlah solusi terbaik, melainkan bagaimana pihak RT RW mengajak myarakat bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan kembali menggalakkan gotong royong.
" RT RW harus aktif lagi mengajak masyarakat menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan memastikan tidak ada tumpukan sampah atau barang-barang belas yang menjadi sarang nyamuk diperkarangan," ujarnya lagi.
Politisi PDI Perjuangan ini juga meminta pemerintah untuk kembali gencar mengkampanyekan 3M yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur benda yang bisa menampung air sebagai gerakan pola hidup sehat di tengah masyarakat.
"Kita akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dalam hal ini Diskes bagaiman upaya menekan angka DBD ini agar tidak bertambah. Mungkin sosialisasi 3M kembali digalakkan," Pungkas Ruslan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Delapan bulan berlalu, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat di Kota Pekanbaru, Riau. Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru mencatat sudah lebih 500 kasus DBD.
Hal itu disampaikan Kepala Diskes Pekanbaru, Zaini Rizaldy menyebut kasus demam berdarah tersebut meningkat akibat peralihan antara musim panas dengan penghujan.
"Musim peralihan ini biasanya populasi nyamuk pun bertambah, sehingga membuat kasus mengalami peningkatan," sebut Zaini pada Minggu (18/9/2022).
Zaini menyebut kasus demam berdarah banyak terjadi di lingkungan yang kurang terjaga kebersihannya. Maka itu perlu upaya pencegahan secara rutin seperti menggelar gotong royong.
Dengan menyingkirkan sampah botol bekas, ban bekas, plastik, dan sebagainya tidak menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Driinya menyebut dengan rutin membersihkan lingkungan bisa mengurangi jumlah orang yang terjangkit DBD di Pekanbaru.
Zaini mengatakan 70 persen penyebab kasus demam berdarah meningkat akibat faktor lingkungan yang tidak bersih. "Kalau kebersihan lingkungan terabaikan, tentu nyamuk bakal bersarang di sana. Ditambah banyak sampah dan penampungan air," sebut Zaini.
Selain dari masyarakat, Diskes Pekanbaru melanjutkan program sebelumnya di antaranya mengoptimalkan kader jumantik.
Sumber: riauaktual.com
Divonis 5,5 Tahun Penjara, Risnandar: Saya Mengaku Bersalah
BEDELAU.COM --Eks Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, .
Kakak Beradik Tewas di Galian C Pekanbaru, Pemilik Bedeng Batu Bata Jadi Tersangka
BEDELAU.COM --Polisi menetapkan pemilik bedeng batu .
Empat Tersangka Pencurian Mobil Calya di Rohil Ditangkap, Satu Ketahuan Edarkan Sabu
BEDELAU.COM --Tim Resmob Satreskrim Polres Rokan Hil.
Polres Inhu Pecat Anggota Polisi Terlibat Kasus Penipuan
BEDELAU.COM --Polres Indragiri Hulu (Inhu) melakukan.
Warga Kampar Dihebohkan Penemuan Mayat Pria di Tepi Jalan Poros
BEDELAU.COM --Warga Desa Indrapuri, Kecamatan Tapung.
Usai Diperiksa Jaksa, Pj Sekda Pekanbaru Zulhelmi Arifin Keluar Lewat Pintu Belakang
BEDELAU.COM --Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda.