Pilihan
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 851 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 980 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Ini Alasan Hasto PDIP Tidak Protes Pencapresan Prabowo
BEDELAU.COM --Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan alasan tidak mempersoalkan deklarasi Prabowo Subianto sebagai calon presiden atau capres dari Partai Gerindra. PDIP sebelumnya kerap mengkritik langkah Partai NasDem mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres.
"(Hanya protes NasDem) karena antitesa. Bayangkan ketika itu disampaikan sebagai suatu antitesa kepada Pak Jokowi, Pak Jokowi sedang menjabat yang juga sedang didukung oleh partai politik termasuk NasDem," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2022). Hasto menjawab pertanyaan mengapa PDIP hanya memprotes NasDem, bukan Gerindra yang juga sudah lebih dahulu mendeklarasikan capres.
Menurut Hasto, pernyataan antitesis Jokowi dapat menciptakan kerumitan dan persoalan tata pemerintahan. Sementara, yang dibahas antara presiden dan menteri berkaitan dengan masa depan bangsa dan negara. Hasto tak ingin ini bocor ke antitesis Jokowi.
"Kalau itu bocor ke antitesanya gimana? Jadi aspek etika menimbulkan persoalan tata pemerintahan yang serius," ujar Hasto.
Dia kemudian menyinggung 23 janji kampanye capres NasDem Anies Baswedan. Menurut Hasto, ada 5 janji yang diteruskan dari program Joko Widodo. Hasto juga mempertanyakan ke mana perginya pasukan oranye, pasukan hijau dan pasukan biru.
"Mana kemudian sekarang pasukan oranye? Pasukan hijau? Pasukan biru? Itu kan mencerminkan sebenarnya tiga warna dan berbagai warna itu kan menyatu dalam kepentingan Pak Jokowi di situ," ucap Hasto.
Hasto juga menyinggung penanganan banjir dalam masa pemerintahan Anies. Bahkan selama lima tahun menjabat, hingga saat ini Anies belum melakukan pembebasan lahan.
"Jadi dari gubernur saja sudah antitesa. Nah itu kebetulan diperjelas sebagai antitesa. Ini hal yang kemudian dikritisi oleh PDI Perjuangan," ungkap Hasto.
"Nah Pak Prabowo tidak pernah berbicara antitesa, Gerindra tidak pernah berbicara antitesa. Jadi kami fair apa yang disampaikan bisa dipertanggungjawabkan secara politik, dan akademis. Karena risetnya ada," lanjutnya.
'Anies Antitesis Jokowi'
Sebelumnya, politikus Partai NasDem Zulfan Lindan berbicara soal penetapan Anies Baswedan sebagai bakal capres usungan NasDem di Pilpres 2024. Zulfan mengungkapkan partainya sudah melakukan kajian dengan pendekatan filsafat dialektika sebelum menetapkan Anies Baswedan sebagai bakal capres.
NasDem menilai Anies merupakan antitesis dari Presiden Jokowi sehingga cocok diusung sebagai bakal capres.
"Saya mau masuk alasan kenapa dipercepat (pengumuman Anies sebagai bakal capres), ini kan harus jelas dulu latar belakang. Jadi begini, ini sudah kita kaji dengan pendekatan filsafat dialektika, ini dengan pendekatan pendekatan filsafatnya Hegel," kata Zulfan, Selasa (11/10).
Zulfan menyampaikan hal itu dalam program Adu Perspektif bertema 'Adu Balap Deklarasi, Adu Cepat Koalisi' yang disiarkan detikcom dengan kolaborasi bersama Total Politik. Dia mengatakan ada perbedaan jelas antara Jokowi dan Anies.
"Pertama apa, Jokowi ini kita lihat sebagai tesa, tesis, berpikir dan kerja, tesisnya kan begitu Jokowi. Lalu kita mencari antitesa, antitesannya apa? Dari antitesa Jokowi ini yang cocok itu, Anies," kata Zulfan.
Sumber: [detik.com]
BERITA LAINNYA +INDEKS
Sejumlah Nama Calon Ketua DPD PDI-P Riau Mencuat, dari Dua Bupati Hingga Ketua DPRD Riau
BEDELAU.COM --Sejumlah nama calon ketua Dewan Pimpin.
Musda Golkar Riau Digelar 19 Oktober, Dibuka Ketum Bahlil Lahadalia
BEDELAU.COM --Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golka.
Tingkatkan Mutu Pendidikan, Unilak Laksanakan Bimtek Pengimbasan Calon Penguji UKPPPG 2025
BEDELAU.COM -Universitas Lancang Kuning Riau kembali.
DPP NasDem Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari Kursi DPR RI
BEDELAU.COM --Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasD.
Kode Keras dari Ketum Kosgoro Soal Musda Golkar, Sebut SF Hariyanto dan Suparman
BEDELAU.COM -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (P.
TULIS KOMENTAR +INDEKS








