Pilihan
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 392 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 447 Kali
Mayat Perempuan Ditemukan Mengapung di Sungai Selat Morong-Rupat
Dibaca : 302 Kali
Kasus 28 Pekerja Migran Indonesia, Polisi Tetapkan 3 Tersangka
Dibaca : 609 Kali
Guru Honorer Curhat ke Moeldoko Cuma Digaji Rp 700 Ribu/Bulan
BEDELAU.COM --Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memfasilitasi guru dan tenaga kerja kependidikan honorer non kategori usia 35 tahun ke atas atau GTKNHK 35+ untuk audiensi di Kantor Staf Presiden (KSP) Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu (27/1).
Sebanyak delapan perwakilan guru dan tenaga kependidikan honorer datang dalam audiensi itu. Kesempatan itu menjadi tempat para guru dan tenaga pendidikan itu menyampaikan keluh kesahnya selama menjadi tenaga honorer.
Salah satu guru honorer dari salah satu sekolah dasar (SD) di Jawa Timur, Yudha Aremba mengungkapkan dia telah memasuki masa pengabdian selama 16 tahun dengan upah hanya Rp 700 ribu per bulan.
"Sehingga masa muda kami habis untuk mencari kerja sampingan. Ini merupakan bentuk beratnya kami menjalankan kehidupan," cerita Yudha di hadapan Moeldoko dalam keterangan KSP, Rabu (27/1/2021).
Dari pengabdiannya itu, Yudha dan para anggota GTKNHK 35+ sempat menggelar rapat koordinasi nasional (Rakornas) pada Februari 2020. Rakornas GTKHNK 35+ itu, disepakati dua tuntutan kepada pemerintah, yakni permohonan pengangkatan sebagai ASN melalui Keputusan Presiden dan kenaikan upah untuk guru dan tenaga kependidikan honorer di bawah usia 35 tahun.
"Hasil Rakornas tersebut juga akan didukung oleh kajian akademik beberapa profesor dan doktor terkait dengan keadaan kami di lapangan," jelas Yudha.
Dalam audensi itu Moeldoko didampingi oleh Deputi II KSP Abetnego Tarigan. Dia pun menyampaikan keprihatinan untuk masalah guru dan tenaga kependidikan honorer dalam segi upah yang jauh dari standar. Moeldoko juga menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga prihatin akan masalah itu.
Moeldoko menjelaskan, hal itu pula yang mendorong KSP menerima audiensi GTKNHK 35+ untuk merumuskan masalah dan mencari solusi bersama.
"Akan kami carikan formulanya sehingga ada perubahan, karena kami juga pernah perjuangkan honorer perawat," ujarnya
"Karena kami punya semangat yang sama untuk membantu nasib guru dan tenaga kependidikan honorer. Setelah pertemuan ini, GTKNHK bisa berkomunikasi secara intens dengan KSP untuk memperjuangkan apa yang diinginkan," tutur Moeldoko.
Sumber: [detik.com]
BERITA LAINNYA +INDEKS
Profesor Junaidi Kembali Raih Gelar Doktor Dari Kampus Di Surabaya
BEDELAU.COM --Rektor Unilak, Prof. Dr. Junaidi, kemb.
Di Wisuda ke 68, Rektor Sebut Unilak Semakin Mendapat Hati Masyarakat Riau dan Indonesia
BEDELAU.COM --Universitas Lancang Kuning (unilak) Ri.
Bupati Pelalawan Raih Gelar Sarjana Dari Universitas Lancang Kuning, Prof Junaidi Dorong Lanjut S2
BEDELAU.COM --Bupati Pelalawan H Zukri secara resmi .
Yudisium 48 FIA UNILAK Lulusan Tangguh dan Adaptif Untuk Indonesia Maju
BEDELAU.COM --Bertempat di Aula Pustaka Universitas .
Dr Adolf Bastian: Sekolah Pascasarjana Semakin Berkualitas, dan Dipercaya Masyarakat
BEDELAU.COM ---Sekolah Pascasarjana Universitas Lanc.
Fasilkom Unilak Gelar Yudisium 28, Dekan Dr Yogi Yunefri Yakin Alumni Berhasil dan Berkualitas
BEDELAU.COM --Sebanyak 66 mahasiswa Fakultas Ilmu Ko.
TULIS KOMENTAR +INDEKS