• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 1e3 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 1e3 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Opini

ROBOHNYA KAMPUS KITA ?

Redaksi

Selasa, 25 Juli 2023 23:18:17 WIB
Cetak
ROBOHNYA KAMPUS  KITA  ?
Dr. Eddy Asnawi

Peter Fleming dalam bukunya  “Dark Academia : How Universities Die”( 2021) yang menarasikan  “kematian Universitas”,  menyebutkan kampus telah berubah, sistem kolegialitas dan sipil Perguruan Tinggi digeser oleh sistem perusahaan bisnis, akibatnya, kampus tidak mempunyai ide-ide secara bebas, mengejar keputusan-keputusan melalui mekanisme pasar. Makna universitas semakin tergerus, tidak lagi menjadi  tempatnya para akademisi menguji gagasan, mengembangkan pengetahuan, menguatkan nalar kritis, dan menumbuhkan  intelektual. Padahal sejarah mencatat bahwa universitas adalah sejarah bersemainya para pemikir akademisi.    

Senada dengan itu, tulisan yang agak sensi, yang dikirimkan ke whatsapp dari  guru saya. Beliau Guru Besar disalah satu Univeritas di Riau dan sudah lama juga mengajar di kampus dimulai era tahun 80-an sampai sekarang dan beliau pulalah yang telah menguji disertasi saya ketika mengikuti program Doktor Hukum di Universiti Malaya Kualalumpur (2012). Judul tulisan beliau,    “Duka Dosen”, adalah  pencerminan bagaimana universitas telah roboh. Saya kutip sebagian kalimatnya,  “Tapi apa hendak dikata, kampus seakan jadi industri, pencetak ijazah perguruan tinggi, disitu tertera titel yang diberi, tapi sarjana tidak ada ilmunya, kalau toh ada sekedarnya saja, akhlakpun tidak terpatri di dalam dada”, Kerisauan guru saya ini, karena rendahnya penghargaan dosen, dikatakannya ,  “ternyata dosen jadi sarana saja, untuk mendapat ijazah sarjana, segitu cuma nilai dosennya, walau dah jauh pergi sekolah, walau dah tinggi titel sarjananya. Kalau begini berketerusan, alamat hancurnya kampus sebagai ilmu pengetahuan tiang peradaban”.

Baik Peter Fleming dan Alaiddin Koto, guru saya, refleksinya sama, cuma beda dialunan narasinya berdasarkan rekam jejak yang dialaminya. Univesitas kini sudah berubah perfomance menjadi ladang perburuan gelar semata menjadi alat industri-pasar, dan kerja-kerja dosen lebih berorientasi pada birokrasi-administratif. Ketimbang kerja-kerja ilmuan-intelektual. Otonomi Universitas seakan tergerus dengan keadaan yang pragmatis kebutuhan pasar, ketimbang nilai-nilai substansif pendidikan dan sekedar lip service saja.

Kenapa hal ini terjadi ?
Tulisan singkat ini , saya  mencoba merefleksikan dari satu sisi saja dari kacamata otonomi kampus sebagai roh bersemayamnya kebebasan akademik. Kegundahan Peter Fleming dan Alaiddin Koto, disebabkan: 

Pertama, kurangnya penghormatan kepada kebebasan akademik di kampus, kurangnya ruang terbuka untuk dialog. Otonomi kampus pada dasarnya hak kodrati universitas dan dibutuhkan untuk bisa menjalankan fungsinya sebagai tiang peradaban pengetahuan. Dalam hal ini Universitas mendefinisikan dirinya sendiri menjadi center of excellence. Universitas tidak bisa dipersamakan dengan lembaga birokrasi politik ataupun korporasi lainnya dan terbebas dari kepentingan kekuasaan, yang membedakannya adalah nilai-nilai luhur pendidikan yang harus dijaga dalam pelaksanaannya.

Universitas juga adalah gerakan moral, maka dosen berkewajiban sebagai problem solving dalam masyarakat di samping mengembangkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Ketika dosen bersuara mengkritik berbagai pihak yang dindikasi merusak nilai kemanusiaan dan lingkungan hidup, ia tidak sedang berpolitik , tetapi melakukan kewajiban sebagai bagian dari gerakan moral.    

Oleh karena itu, dosen memiliki hak untuk menjalankan tugasnya tanpa diskriminasi dan tanpa rasa takut akan adanya gangguan, larangan atau represi dari pihak manapun. Kebebasan berekspresi, menyatakan pendapat hendaknya dijamin.  Dalam hal ini salah satu prinsip karakteristik universitas ialah adanya kebebasan akademik dan suasana intelektual yang menyenangkan.  Barangkali hal ini yang terasa hilang dalam diri kita, pijakan akal sehat terpasung dalam dogma-dogma tirani kekuasaan, dan suara kebenaran cukup disimpan dalam dada, tak mampu mengutarakan karena lidah terasa kelu, sehingga akhirnya kita menjadi terasing dengan kehidupan dunia kampus yang sedang kita jalani.  

Kedua, otonomi itu tidak akan melahirkan prestasi akademik apabila tata kelola universitas buruk, yang artinya otonomi disalahgunakan. Tata kelola universitas yang baik (good university governance) haruslah bermuatan kolegialitas dan berdasarkan prinsip check and balance (Sulistyowati, 2023). Misalnya, dalam hal sumber daya manusia, semua mekanisme pengangkatan, promosi dan pemberhentian harus mengacu pada statuta atau aturan lainnya yang disepakati bersama, tidak boleh memecat pejabat universitas atau fakultas tanpa melalui prosedur. Setiap dosen berhak atas promosi sampai kejenjang jabatan yang lebih tinggi, apabila ia berprestasi dan tidak boleh mematikan karier seorang dosen pun hanya karena alasan personal elite kampus.  

Prinsip check and balance dilakukan mulai dari perencanan strategis akademik tahunan dan jangka panjang, perencanaan tata kelola keuangan dan sumber daya manusia, hingga selanjutnya mekanisme pelaksanaan dan monitoring evaluasi. Dalam hal tata kelola keuangan misalnya, universitas harus bertanggung jawab atas uang publik yang dikelolanya. Artinya publik punya hak untuk bertanya apakah dana dikelola untuk kepentingan akademik, bukan dihabiskan untuk keperluan lain. Demikian fakultas, pemangku kepentingan utama harus bisa mengetahui alokasi dana universitas dan mengaksesnya. Semua harus disepakati bersama secara transparan, akuntabel, jujur dan dapat dipertanggungjawabkan terutama diwujudkan dalam statuta dan aturan pelaksananya.

Ketiga, tirani akademik menurut Sulistyowati, yang menyebabkan penyalahgunaan otonomi, karena dominannya kekuasaan eksekutif kampus.  Hal ini berdampak pada esensi hubungan kolegialitas tidak terjadi, dimana tampak hubungan antara elite kampus dan dosen bersifat administratif, atasan-bawahan bertingkat-tingkat, kampus menduplikasikann birokrasi pemerintahan. Ditambah lagi kerja akibat kebijakan administratif akademik  yang dapat membelenggu tugas serta fungsi dosen sebagai akademisi dan intelektual kampus. Banyak waktu  yang tersita, tenaga dan pikirannya untuk mengurusi administrasi.

Catatan pinggir ini bisa sedikit mengurai “Duka Dosen”, yang diungkapkan Alaiddin Koto, kalau boleh saya sebut dengan narasi yang agak sedikit provokatif untuk mengatakan, jangan sampai kerisauan guru saya dan Peter Fleming, pada akhirnya menyebabkan Robohnya Universitas Kita, Interprestasi “Duka Dosen” dalam tulisan ini adalah  karena sudah semakin  sirnanya  roh kebebasan akademik dalam kampus. Wassalam

Pekanbaru , 25 Juli 2023
 


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Opini

Di Ambang Batas antara Edukasi dan Eksposisi

Jumat, 14 November 2025 - 19:28:31 WIB

Saya sebenarnya hanyalah seorang guru muda. Jika dibandingkan dengan .

Opini

“Abdul” Tidak Lagi “Wahid”

Selasa, 11 November 2025 - 20:48:31 WIB

“Beliau yang berpantun kini terdiam tidak mampu lagi menuntun, k.

Opini

Ketika Dahan Rapuh Mengira Dirinya Kokoh

Jumat, 07 November 2025 - 19:14:09 WIB

Ada masa dalam hidup ketika kita merasa telah tumbuh lebih tinggi dari yang lain, padahal.

Opini

Pengaruh Kebijakan Perpajakan Terhadap Peningkatan Pendapatan Negara Di Indonesia

Sabtu, 01 November 2025 - 19:24:08 WIB

Latar Belakang Masalah.

Opini

Bangsa yang Tak Membaca, Bangsa yang Mudah Lupa

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:38:45 WIB

Tanggal 22 Oktober 2025 menjadi hari yang berkesan b.

Opini

KKN: Bukan Sekadar Program Rutinitas, tapi Panggilan Pengabdian

Ahad, 20 Juli 2025 - 20:18:09 WIB

BEDELAU.COM --Ketika para mahasiswa turun langsung k.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Pelantikan PW MOI Periode 2025–2028 Berlangsung Khidmat
12 Desember 2025
Solidaritas Masyarakat Riau: 150 Ton Bantuan Aceh Diangkut Naik Kapal Perang
11 Desember 2025
Diseret Buaya di Depan Rekan Kerja, Petani Rohil Tewas Mengenaskan
11 Desember 2025
Berupaya Kabur, Kakek Penjual Sabu Diringkus Polres Inhu
11 Desember 2025
Kejati Riau Dalami Peran Afrizal Sintong di Korupsi PI 10 Persen Blok Rokan
11 Desember 2025
Bajaj Belum Boleh Beroperasi di Pekanbaru, Dishub Minta Pengelola Hentikan Aktivitas
11 Desember 2025
Sejumlah Kasat dan Kapolsek di Polresta Pekanbaru Berganti, Ini Nama-Namanya
11 Desember 2025
Pemko Pekanbaru Sempurnakan Juknis Pemilihan Ketua RT/RW Serentak
11 Desember 2025
Sepuluh Jenazah Korban Galodo Agam Tak Teridentifikasi Dimakamkan Massal
11 Desember 2025
Dialokasikan Rp10 Miliar, 1.709 Pelamar Perebutkan Beasiswa Pemko Pekanbaru
10 Desember 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Dialokasikan Rp10 Miliar, 1.709 Pelamar Perebutkan Beasiswa Pemko Pekanbaru
  • 2 Kejati Riau Tahan Oknum Pengacara dalam Kasus Korupsi PI 10 persen Blok Rokan
  • 3 Kasus Korupsi Dana PI 10 Persen, Kajati: Mantan Bupati Rohil Ada Kaitan tapi Tunggu
  • 4 Update Korban Banjir dan Longsor Sumatera: 967 Meninggal dan 262 Masih Hilang
  • 5 Anak Yatim dan Dhuafa di Siak Dapat Santunan Tiap Bulan
  • 6 Ini Profil 4 Perusahaan yang Disegel KLH Terkait Banjir di Tapanuli
  • 7 Aksi Sosial, YPPM dan Anak-anak Mengaji Serahkan Donasi Kepada IKMR Kepulauan Meranti

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved