• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 692 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 817 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Nasional

Modus Dokter Pendidikan Spesialis Unpad Perkosa Anak Pasien, Periksa Darah Ternyata Korban Dibius

Redaksi

Kamis, 10 April 2025 16:49:34 WIB
Cetak
Modus Dokter Pendidikan Spesialis Unpad Perkosa Anak Pasien, Periksa Darah Ternyata Korban Dibius
Seorang dokter residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Unpad memerkosa seorang perempuan y keluarga pasien RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung,. Foto : Istimewa/SM News.com

BEDELAU.COM --Seorang dokter residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Padjadjaran (Unpad) memerkosa seorang perempuan yang merupakan keluarga pasien RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat. Dia adalah mahasiswa PPDS semester dua bernama Priguna Anugerah Pratama atau PAP (31).

Sementara korban berada di rumah sakit itu untuk menjaga ayahnya yang tengah dirawat dan memerlukan transfusi darah.

Adapun peristiwa itu terjadi pada pertengahan Maret 2025 di salah satu ruangan lantai 7 gedung RS Hasan Sadikin.

PAP melakukan aksi bejatnya itu dengan modus pemeriksaan darah dan menyuntikkan obat bius kepada korban.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Surawan menyatakan bahwa PAP telah ditahan sejak 23 Maret 2025.

“Sudah ditahan pada 23 Maret dan sudah kami tangkap,” katanya, dikutip dari media, Rabu (9/4/2025).

Berikut ini sederet fakta mengenai kasus dokter PPDS Unpad perkosa pasien RS Hasan Sadikin Bandung:

1. Awal mula kasus mencuat

Dikutip dari media, Rabu (9/4/2025), kasus ini pertama kali mencuat atau ramai di publik melalui unggahan salah satu akun Instagram, @ppdsgram.

Akun tersebut mengungkapkan adanya dugaan pemerkosaan oleh PPDS Unpad di RS Hasan Sadikin Bandung melalui unggahannya pada Selasa (8/4/2025) malam.

Unggahan tersebut pun mendapatkan berbagai respons warganet di kolom komentar.

2. Kejadian terjadi di dini hari

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan bercerita, kejadian bermula ketika PAP meminta korban untuk menjalani pengambilan darah dan membawanya secara terpisah ke lantai 7 gedung RSHS.

Pelaku meminta korban menjalani pemeriksaan crossmatch atau kecocokan jenis golongan darah yang akan ditransfusikan kepada penerima.

“Tersangka ini meminta korban FH untuk diambil darah dan membawa korban dari ruang IGD ke Gedung MCHC lantai 7 RSHS,” kata Hendra dilansir dari media, Rabu (9/4/2025).

Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Ketika itu, PAP juga meminta agar korban tidak ditemani oleh adiknya.

Sementara saat itu ayah korban sedang berada di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk mendapatkan perawatan.

Setibanya di lantai 7 Gedung MCHC, korban diminta mengganti pakaiannya dengan baju operasi berwarna hijau.

“Pelaku memasukkan jarum ke bagian tangan kiri dan kanan korban sebanyak 15 kali, lalu menghubungkannya ke selang infus. Setelah itu, pelaku menyuntikkan cairan bening ke selang tersebut,” ucap Hendra.

Korban pun merasa pusing dan tak sadarkan diri beberapa menit kemudian. Ternyata PAP membius korban dengan menggunakan obat bius. Setelah siuman, korban diminta untuk mengganti pakaiannya dan kembali ke IGD RS Hasan Sadikin.

Saat melihat jam, korban baru menyadari bahwa waktu telah berlalu cukup lama dengan menunjukkan pukul 04.00 WIB.

 

“Korban pun bercerita ke ibunya bahwa pelaku mengambil darah dengan 15 kali percobaan dan memasukkan cairan bening ke dalam selang infus yang membuat korban tak sadar, serta ketika buang air kecil, korban merasakan perih di bagian tertentu,” ujar Hendra.

Pihak keluarga langsung melaporkan peristiwa yang dialami korban ke Polda Jabar. Setelah Polda Jabar menerima laporan dari keluarga korban, polisi melakukan penyelidikan hingga akhirnya menangkap Priguna pada Minggu (23/3/2025).

3. Pelaku dikeluarkan dari PPDS 

Dalam pernyataan resminya, Kantor Komunikasi Publik Unpad menyampaikan bahwa pihak kampus dan RSHS mengecam keras segala bentuk kekerasan, terlebih kekerasan seksual.

Kedua pihak juga berkomitmen mengawal penanganan kasus ini secara tegas, adil, dan transparan, serta memastikan langkah perlindungan bagi korban dan keluarganya. Sebagai tindak lanjutnya, Unpad menyatakan bahwa PAP telah resmi dikeluarkan dari program PPDS.

"Karena terduga merupakan PPDS yang dititipkan di RSHS dan bukan karyawan RSHS, maka penindakan tegas sudah dilakukan oleh Unpad dengan memberhentikan yang bersangkutan dari program PPDS," bunyi pernyataan Unpad dilansir dari media, Rabu (9/4/2025).

4. Kemenkes beri kecaman

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengecam pemerkosaan oleh PPDS Unpad terhadap keluarga pasien RS Hasan Sadikin Bandung tersebut.

“Kami mengecam keras segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual, yang terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan dan akademik," terang Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes Azhar Jaya dalam pernyataan resmi, dikutip dari media, Rabu (9/4/2025).

Pihaknya berjanji bakal mengawal kasus pelecehan seksual oleh PAP tersebut secara transparan.

Kemenkes juga memastikan akan mengambil tindakan untuk menegakkan keadilan bagi korban dan keluarga.

"Kami menanggapi dengan serius hal ini dan telah mengambil langkah-langkah," ungkap Azhar.

5. Korban diberi pendampingan 

Kemenkes akan memberikan pendampingan kepada korban dalam proses pelaporan ke Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar).

"Saat ini, korban sudah mendapatkan pendampingan dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jabar. Unpad dan RSHS sepenuhnya mendukung proses penyelidikan Polda Jabar," tutur Azhar.

Kemenkes dan Unpad juga berkomitmen melindungi privasi korban serta keluarga yang terseret akibat kasus tersebut.

6. Pelaku masuk ke dalam daftar hitam rumah sakit

RS Hasan Sadikin telah memasukkan PAP ke dalam daftar hitam akibat aksi bejat yang telah dilakukannya.

Direktur Utama RSHS Bandung, Rachim Dinata Marsidi, menyatakan bahwa PAP telah di-blacklist dari rumah sakit tersebut.

"Bukan di-blacklist lagi, dikeluarin. Enggak kembali kerja ke sini lagi, kita kembaliin ke fakultas ya udah enggak ada lagi deh di sini," tegas Rachim dilansir dari media, Rabu (9/4/2025).

"Dia itu enggak akan ada absen, udah enggak ada lagi, udah ditutup itu semua," imbuhnya.*

 

 

 

Sumber: SM News.com


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Nasional

Apa Kabar Pembentukan Tim Investigasi Dugaan Makar

Jumat, 05 September 2025 - 19:21:08 WIB

BEDELAU.COM --Wakil Ketua Komisi VI DPR .

Nasional

Presiden Prabowo Didesak 'Bersih-bersih' Menteri Warisan Jokowi di Jajaran Kabinetnya

Kamis, 04 September 2025 - 19:31:38 WIB

BEDELAU.COM --Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago.

Nasional

Menunggu Prabowo Copot Sri Mulyani dari Kabinet

Rabu, 03 September 2025 - 19:58:18 WIB

BEDELAU.COM --Peneliti Center of Economic and Law St.

Nasional

Audiensi di DPR, Mahasiswa UI Minta Usut Dugaan Makar karena Merugikan Aksi

Rabu, 03 September 2025 - 19:39:15 WIB

BEDELAU.COM --- Sejumlah perwa.

Nasional

Netizen Kritik Keras Presidan Naikkan Pangkat Polisi Korban Unjukrasa: Rakyat yang Terluka Dapat Apa, Pak?

Selasa, 02 September 2025 - 19:08:41 WIB

BEDELAU.COM --erintah Presiden Prabowo Subianto kepa.

Nasional

Rocky Gerung: Publik Muak 10 Tahun RI Penuh Masalah

Senin, 01 September 2025 - 17:32:54 WIB

BEDELAU.COM ---Situasi di Jakarta kembali memanas setelah meninggalnya pengemudi.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Dua Warga Hilang di Hutan, Diselamatkan Berkat Layanan Darurat Bengkalis Siaga 112
05 September 2025
Prabowo Minta Menteri Tanggapi Aspirasi Mahasiswa
05 September 2025
Apa Kabar Pembentukan Tim Investigasi Dugaan Makar
05 September 2025
Progres Perbaikan Jembatan Sungai Rokan di Rohul Sudah Capai 86 Persen
05 September 2025
Bupati Inhil Terima Kunjungan Universitas Lancang Kuning Bahas Pengembangan SDM
05 September 2025
Aleksandro, Remaja Pekanbaru yang Jebol Sistem NASA Dapat Penghargaan Walikota
05 September 2025
Dorong Hilirisasi Kelapa, Sekdaprov: 4 Pabrik Nata De Coco Akan Dibangun di Riau
05 September 2025
Polres Kuansing Temukan 55 Rakit PETI saat Patroli Gabungan di Sungai Kuantan
05 September 2025
Peredaran Narkoba di Tempat Hiburan D’Poin Terbongkar, Manajer hingga Pemasok Ditangkap
04 September 2025
Sungai Kuantan Kembali Keruh Bak Teh Susu
04 September 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Raih Gelar NL.P Kades Bagan Melibur Melaju ke PJA 2025 di Jakarta
  • 2 Demo Besar di DPR, Mantan Kepala BIN Sebut Dalangnya dari Luar Negeri
  • 3 Inilah 15 Finalis Festival Pacu Jalur 2025, Siapakah yang akan Bawa Pulang Kerbau Gibran?
  • 4 Korupsi Pemerasan Sertifikasi K3, KPK Buka Peluang Periksa Menaker dan Stafsus Era Jokowi
  • 5 Seorang Berstatus Pelajar, Polisi Amankan Dua Pelaku Begal di Pelalawan
  • 6 Anjing Yang Gigit Warga Pekanbaru Positif Rabies, Petugas Lakukan Vaksinasi Darurat
  • 7 Dinkes Tangani 9 Korban Gigitan Anjing Liar di Tenayan Raya

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved