Pilihan
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 850 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 979 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
RI Mau Bikin Pembangkit Nuklir, Ini Lokasi yang Potensial
BEDELAU.COM --Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) ditarget pemerintah bisa dibangun setelah tahun 2025. Rencana pembangunan pembangkit nuklir sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional.
Pembangunan PLTN akan dilakukan setelah melakukan komunikasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Di sisi lain, studi mengenai lokasi penempatan PLTN sendiri sudah pernah dilakukan, sejauh ini ada tiga tempat yang berpotensi sebagai lokasi pembangunan PLTN.
Dalam catatan detikcom, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) sudah banyak melakukan studi kelayakan PLTN di beberapa wilayah. Bahkan, hal ini sudah dilakukan sejak tahun 1990-an.
Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan menjelaskan studi kelayakan pertama dilakukan pada tahun 1991-1996 oleh Batan. Lokasinya di semenanjung Gunung Muria, Pati, Jawa Tengah.
Dari situ didapatkan tiga lokasi potensial, Ujung Lemahabang, Ujung Genggrengan, dan Ujungwatu. Paling memungkinkan dia mengatakan PLTN dibangun di kawasan Ujung Lemahabang.
Perkiraannya, di tempat itu bisa dibangun pembangkit nuklir berkapasitas 7 ribu mega watt elektrik. Namun, di tempat ini penerimaan masyarakat terhadap pembangunan PLTN kurang baik.
"Studi kelayakan, kita sudah melakukan sejak 1990-an. Di Semenanjung Muria ini, ada Ujung Lemahabang mampu menjadi 7 ribu megawatt elektrik. Namun aksesibilitas penerimaan masyarakat kurang baik," jelas Anhar dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (8/12/2020).
Studi kelayakan berikutnya dilakukan di medio 2011-2013, letaknya di Provinsi Bangka Belitung. Studi itu dilakukan Batan bekerja sama dengan PLN.
Dari studi kelayakan itu didapatkan daerah Bangka Barat bisa dibangun PLTN berkapasitas 6 ribu megawatt elektrik dan Bangka Selatan 4 ribu megawatt elektrik.
Studi kelayakan paling baru dilakukan di Kalimantan Barat (Kalbar). Batan bekerja sama dengan Pemprov Kalbar beserta perguruan tinggi di daerah tersebut.
Studi ini masuk ke dalam program prioritas riset nasional, dimulai dari 2020 dan akan berakhir di 2024. Hasil terakhir, Anhar menyebut daerah Pantai Gosong bisa berpotensi besar untuk pembangunan pembangkit nuklir.
"Saat ini kita lakukan di Kalbar, ini masuk ke dalam program prioritas riset nasional. Ada beberapa calon survei, sepertinya daerah Pantai Gosong yang layak, ini masih studi kita belum bisa keluarkan hasilnya," jelas Anhar.
Sumber: [detik.com]
BERITA LAINNYA +INDEKS
TKD Dipangkas Bikin Keuangan Daerah Berdarah-darah, Menkeu Purbaya Singgung Penyelewengan APBD
BEDELAU.COM --Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudh.
Mahfud MD Ingatkan Prabowo: Proyek IKN dan Whoosh Berpotensi Langgar Hukum
BEDELAU.COM --Mantan Menteri Koordinator Bidang Poli.
Gaya Hemat Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Seharusnya Ditiru Kepala Daerah Lain
BEDELAU.COM --– Saat sejumlah kep.
Negara Panen Cuan! Denda Kelapa Sawit Dalam Kawasan Hutan Rp 25 Juta Per Hektare, Ini Rumus Menghitungnya
BEDELAU.COM -- Pemerintah akan mend.
Penyebab Komdigi Bekukan Sementara Izin TikTok di Indonesia
BEDELAU.COM --Kementerian Komunikasi dan Digital (Ko.
TULIS KOMENTAR +INDEKS








