• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 1e3 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 1e3 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Nasional

Sumbangan 2 T Akidi Antara Ada & Tiada, Muhammadiyah 1 T Benar-benar Nyata

Redaksi

Rabu, 04 Agustus 2021 19:49:49 WIB
Cetak
Sumbangan 2 T Akidi Antara Ada & Tiada, Muhammadiyah 1 T Benar-benar Nyata
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu`ti (Foto: Istimewa)

BEDELAU.COM --Hingga tadi malam, sumbangan Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 dari keluarga Akidi Tio belum jelas juntrungannya. Polda Sumatera Selatan (Sumsel) memberi kabar terbaru, uang keluarga Akidi Tio yang disimpan di Bank Mandiri pun, saldonya tak sampai Rp 2 T. Di saat yang sama, tanpa banyak cing-cong, Muhammadiyah melaporkan sudah menggelontorkan Rp 1 triliun lebih untuk penanganan Corona.

Kemarin, Heriyanti, putri bungsu Akidi Tio, sebetulnya dijadwalkan menjalani pemeriksaan kembali sekitar pukul 09.00 WIB. Tapi hingga sore hari, ia tak juga tiba di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Mapolda Sumsel. Padahal, dalam pemeriksaan sehari sebelumnya, dia menjanjikan, bantuan itu akan cair kemarin.

Belakangan, Heriyanti dikabarkan sesak napas. Satu dokter dan dua perawat datang ke rumahnya, yang berlokasi di Jalan Tugu Mulyo, Kecamatan Ilir Timur I, Kota Palembang. Tak lama berselang, datang ambulans, membawa satu tabung oksigen ukuran besar ke dalam rumah.

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi mengatakan, pemeriksaan Heriyani yang sudah dijadwalkan itu, akhirnya ditunda. "Kami dapat informasi bahwa dia kurang sehat," kata Kombes Supriadi.

 

Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel, Kombes Hisar Siallagan juga mendapatkan informasi terkait kondisi kesehatan Heriyanti. Namun, ia memastikan bakal melakukan pengecekan kesehatan ulang. "Untuk kepastiannya, kita periksa oleh dokter Polri," tegas Hisar, kemarin.

Lalu bagaimana nasib bilyet giro Rp 2 triliun yang dijanjikan Heriyanti? Polda Sumsel sudah menelusuri bilyet giro berlogo Bank Mandiri itu. Dari hasil pengecekan dan koordinasi dengan Bank Mandiri Sumsel, ternyata saldonya tak sampai 2 T. "Di rekening bilyet tersebut tidak cukup saldonya," jelas Supriadi sebagaimana dikutip dari RM.id.

Berapa uang Heriyanti sebenarnya? Supriadi menggeleng. Dia menerangkan, pihak bank merahasiakan, karena dilarang Undang-Undang membuka data nasabah. "Hanya saja, ditegaskan saldo tidak cukup pada rekening tersebut," sambungnya.

Pihak Bank Mandiri yang dikonfirmasi Rakyat Merdeka juga masih belum memberikan keterangan terkait bilyet giro Heriyanti tersebut.

Di tengah polemik sumbangan ini, kasus lama Heriyanti di Polda Metro Jaya kembali menyeruak ke permukaan. Heriyanti ternyata juga pernah dilaporkan Ju Bang Kioh terkait dugaan kasus penipuan Rp 7,9 miliar pada 14 Februari 2020. Laporannya teregister dengan Nomor: LP/1025/II/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ.

Dari Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP), Heriyanti disebut sudah dua kali diperiksa penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya. SP2HP itu diteken Kasubdit VI AKBP Ardi Rahananto.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, duit sebanyak Rp 7,9 miliar yang dipinjam itu diiming-imingi untung besar. Katanya, buat mengerjakan tiga proyek yang ada di Istana Negara, yakni pengadaan songket, pengadaan AC, dan perbaikan interior di 2018.

"Sejak tahun 2018, rupanya saudara pelapor terus menagih hasil atau janji yang diberikan saudari H. Tapi sampai dengan awal 2020, janji tersebut tidak dipenuhi oleh si terlapor atau saudari H," kata Yusri, kemarin.

Namun, ketika Heryanti hendak ditetapkan sebagai tersangka, Ju Bang Kioh mendadak mencabut laporannya. Sehingga penyidik tak lagi melanjutkan kasus itu. Yusri bilang, pihaknya membuka peluang kasus tersebut dikuak kembali. "Tim penyidik akan mengklarifikasi lagi ke pelapor alasan dia mencabut laporannya itu apa," sambungnya.


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Nasional

Aceh Resmi Minta UNDP dan UNICEF Turun Tangan Pascabencana

Senin, 15 Desember 2025 - 19:44:51 WIB

BEDELAU.COM --Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh sec.

Nasional

Warga Korban Banjir Siapkan Gugatan Terhadap Prabowo-Menhut

Jumat, 12 Desember 2025 - 22:32:39 WIB

BEDELAU,COM --Warga Sumatera Barat melalui Tim Advok.

Nasional

Sepuluh Jenazah Korban Galodo Agam Tak Teridentifikasi Dimakamkan Massal

Kamis, 11 Desember 2025 - 19:32:35 WIB

BEDELAU.COM --Sebanyak 10 jenazah korban banjir band.

Nasional

Ini Profil 4 Perusahaan yang Disegel KLH Terkait Banjir di Tapanuli

Rabu, 10 Desember 2025 - 19:29:44 WIB

BEDELAU.COM --Kementerian Lingkungan Hidup (LH) mela.

Nasional

Update Korban Banjir dan Longsor Sumatera: 967 Meninggal dan 262 Masih Hilang

Rabu, 10 Desember 2025 - 19:33:12 WIB

BEDELAU.COM --umlah korban jiwa akibat bencana banji.

Nasional

Tuntut Status Bencana Nasional, Anggota DPD Beberkan Kondisi Darurat dan Dugaan Ilegal Logging

Ahad, 07 Desember 2025 - 21:48:07 WIB

BEDELAU.COM --Anggota DPD RI dari Sumatra Utara, Pdt.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Polisi Ungkap Dua Kasus Predator Anak di Pangkalan Kuras Pelalawan
16 Desember 2025
PAD Pekanbaru Lampaui Rp1,1 Triliun, Utang Lama dan Proyek Tahun Ini Dibayar Tuntas
16 Desember 2025
Terbanyak di LLDIKTI Wilayah 17, Unilak Penerima Bantuan Publikasi Jurnal Bereputasi dari DIKTI.
16 Desember 2025
Anggota Komisi III DPR RI Dewi Juliani Buka Sosialisasi 4 Pilar di FH Unilak
16 Desember 2025
KPK akan Jadwalkan Periksa Plt Gubernur Riau SF Hariyanto
16 Desember 2025
Kasus Korupsi PI Blok Rokan, Kejati Riau Kembali Tahan Dua Tersangka
16 Desember 2025
SPI 2025 KPK: Hampir Seluruh Pemda di Riau Masuk Zona Merah Korupsi
16 Desember 2025
Elevasi Waduk Koto Panjang Naik 12 Cm, Manajemen PLTA Pastikan Kondisi Masih Terkendali
15 Desember 2025
BBKSDA Riau Perkuat Pengamanan Warga Usai Ternak Diduga Diserang Harimau
15 Desember 2025
Aceh Resmi Minta UNDP dan UNICEF Turun Tangan Pascabencana
15 Desember 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Dialokasikan Rp10 Miliar, 1.709 Pelamar Perebutkan Beasiswa Pemko Pekanbaru
  • 2 Kejati Riau Tahan Oknum Pengacara dalam Kasus Korupsi PI 10 persen Blok Rokan
  • 3 Kasus Korupsi Dana PI 10 Persen, Kajati: Mantan Bupati Rohil Ada Kaitan tapi Tunggu
  • 4 Update Korban Banjir dan Longsor Sumatera: 967 Meninggal dan 262 Masih Hilang
  • 5 Anak Yatim dan Dhuafa di Siak Dapat Santunan Tiap Bulan
  • 6 Ini Profil 4 Perusahaan yang Disegel KLH Terkait Banjir di Tapanuli
  • 7 Aksi Sosial, YPPM dan Anak-anak Mengaji Serahkan Donasi Kepada IKMR Kepulauan Meranti

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved