Pilihan
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Mayat Perempuan Ditemukan Mengapung di Sungai Selat Morong-Rupat
Dibaca : 1e3 Kali
Kasus 28 Pekerja Migran Indonesia, Polisi Tetapkan 3 Tersangka
Dibaca : 1e3 Kali
Mulai 15 Februari 2021, 8 Stasiun Layanani Tes dengan GeNose

BEDELAU.COM --PT Kereta Api Indonesia (KAI) menambah ketersediaan alat deteksi dini Covid-19 dengan menggunakan GeNose C19.
Sebelumnya, GeNose hanya tersedia di dua stasiun, yaitu Stasiun Yogyakarta dan Pasar Senen.
Mulai 15 Februari 2021, PT KAI menambah 6 stasiun lagi yang menyediakan tes GeNose.
Adapun keenam stasiun tersebut yaitu Stasiun Gambir, Solo Balapan, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, dan Surabaya Pasar Turi.
Dengan demikian, total ada 8 stasiun yang menyediakan GeNose C19.
"Kami bekerja sama dengan rekan-rekan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menambah GeNose, di mana pada 15 Februari besok, kita tambah lagi GeNose di 6 stasiun," ujar Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo saat ditemui di Stasiun Tugu Yogyakarta, Minggu (14/2/2021).
Ia mengatakan, semenjak digunakan di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Tugu, GeNose mendapatkan sambutan positif dari masyarakat untuk digunakan sebagai deteksi dini Covid-19.
"Antusiasme masyarakat ini luar biasa, karena proses menggunakan GeNose tidak sakit, proses sederhana, dan yang penting harganya murah. Tiket kereta api ada Rp 70.000, Rp 80.000, kalau pakai tes lain habisnya bisa Rp 150.000," kata Didiek.
Sedangkan, biaya yang digunakan penumpang kereta untuk melakukan tes dengan GeNose yaitu sebesar Rp 20.000.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dirinya melakukan kunjungan ke Yogyakarta, tepatnya ke Stasiun Tugu, untuk memastikan penggunaan GeNose sebagai alat deteksi dini berjalan dengan baik.
"Saya ke Yogyakarta ini untuk memastikan pemanfaatan GeNose berjalan dengan baik. Kita sudah melakukannya di Tugu dan Pasar Senen," kata dia.
Perluasan penggunaan GeNose di stasiun dinilai penting dilakukan. Apalagi GeNose merupakan alat buatan Indonesia.
"Sehingga protokol kesehatan dapat diterapkan di mana saja, di kantor-kantor, lapangan terbang, karena ini mudah, tidak sakit dan murah," kata dia.
Ia mengatakan, penggunaan GeNose harus dipastikan dengan profesional, sehingga data atau hasil yang didapat juga akurat.
Dalam kunjungannya ke Yogyakarta, Budi Karya Sumadi juga membagikan masker kepada penumpang kereta yang sedang antre untuk melakukan rapid test dan juga test menggunakan GeNose.
Sumber: [kompas.com]
BERITA LAINNYA +INDEKS
Pramugari Jet Pribadi RDG Airlines, Kembali Diperiksa KPK
BEDELAU.COM ---Pramugari pesawat jet pribadi PT RDG .
Netizen Meradang ke Pertamina Gara-gara Kasus Korupsi Rp 193 Triliun Terbongkar
BEDELAU.COM --Media sosial kembali diramaikan oleh k.
UKW PWI Jaya-UMJ Dihadiri Rektor dan Dua Anggota Dewan Pers
JAKARTA,BEDELAU.COM – Uji Kompetensi Wartawan (UKW.
PWI Pusat Tegaskan Legitimasi PWI Kepri di Bawah Kepemimpinan Marganas Nainggolan
JAKARTA,BEDELAU.COM–Persatuan Wartawan Indonesia (.
Raksasa BUMN Danantara Kelola Aset Rp 14.700 Triliun, Tapi Tak Bisa Diaudit BPK dan KPK
BEDELAU.COM -- Peneliti Indonesia C.
Wina Armada Sukardi : Hendry Ch Bangun Bukan Anggota PWI Lagi, Publik Jangan Terperdaya
JAKARTA,BEDELAU.COM–Sekretaris Jendral (Sekjen) PW.
TULIS KOMENTAR +INDEKS