• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 690 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 817 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Opini

"Menulis dalam Sunyi, Menerangi dalam Sepi"

Redaksi

Senin, 16 Juni 2025 14:29:34 WIB
Cetak
Oleh: (H.Andi Muhammad Ramadhani,ICMI Orda Indragiri Hilir)

Di tengah hiruk-pikuk dunia digital yang bising oleh unggahan, komentar, dan perdebatan tanpa arah, menulis tetap menjadi suara yang paling sunyi. Namun justru dalam kesunyiannya, ia menjadi jernih, mendalam, dan abadi.

Banyak yang bersuara lantang di media sosial, tapi hanya sedikit yang benar-benar didengar. Kata-kata yang lahir dari emosi sesaat mudah hilang ditelan arus informasi. Namun tulisan yang tumbuh dari keikhlasan, perenungan, dan kepedulian mampu menyentuh kesadaran, bahkan menggerakkan peradaban.

Dalam Islam, wahyu pertama yang turun kepada Rasulullah Saw bukanlah ajakan untuk berkuasa, bukan pula perintah menaklukkan dunia. Melainkan satu kata yang mengguncang peradaban:
"Iqra'!" , Bacalah!
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan.” (QS. Al-‘Alaq: 1)

Inilah panggilan pertama langit kepada bumi ajakan untuk mencari ilmu, merenung, memahami, lalu mentransformasi dunia. Dan dari wahyu itulah, umat yang sebelumnya tak dikenal, bangkit menjadi pembawa cahaya bagi seluruh manusia.

Kita mungkin bukan siapa-siapa.Bukan politisi, bukan akademisi, bukan tokoh ternama, bukan pula pemegang kuasa. Kita hanyalah hamba biasa yang menyimpan dan memelihara secuil kepedulian terhadap umat dan negeri. Tapi dari kepedulian itulah, perubahan bisa lahir jika disalurkan dengan jernih, sabar, dan konsisten.

Dalam diam kita menulis. Dalam sunyi kita berpikir. Menulis adalah bentuk dakwah bil hikmah di zaman digital. Ia tidak menggurui, tapi mengajak. Ia tidak memaksa, tapi menggugah. Saat kita menulis tentang keresahan kampung halaman, tentang anak-anak yang makin jauh dari Al-Qur’an, atau tentang ketimpangan sosial yang menyayat hati, sejatinya kita sedang merajut harapan. Kita tidak hanya mengkritik, tapi juga mencintai. Mencintai sesama, mencintai bangsa, dan mencintai nilai-nilai yang diwariskan Rasulullah Saw; keadilan, kasih sayang, dan tanggung jawab sosial.

Sering kali kita merasa kecil. Kita merasa tak punya pengaruh.
Tapi sejarah penuh bukti bahwa perubahan besar kerap lahir dari suara-suara sederhana. Sepucuk surat, secarik catatan, atau bahkan satu paragraf yang tulus bisa menyalakan cahaya di hati seseorang.

Imam Hasan Al-Banna pernah berkata,
"Kewajiban yang paling utama adalah engkau memperbaiki dirimu, hingga menjadi teladan bagi orang lain."
Dan salah satu cara memperbaiki diri adalah dengan menulis: menata pikiran, membersihkan niat, serta menyampaikan kebenaran dengan adab dan kasih.

Hari ini, semua orang punya kesempatan untuk menulis.
Tak perlu menunggu gelar.Tak perlu menunggu panggung. Yang dibutuhkan hanyalah keberanian untuk berpikir, dan keikhlasan untuk berbagi. Bahkan jika hanya satu jiwa yang tersentuh oleh tulisan kita, itu bisa menjadi amal jariyah yang terus mengalir hingga akhir hayat.

Karena sejatinya, menulis bukan untuk mereka yang punya gelar, pandai dan hebat.
Menulis adalah jalan sunyi  yang dulu dipilih oleh para Nabi, para ulama, dan para penyeru kebaikan.

Dan jalan itu kini terbuka pula untuk kita semua. Siapa pun yang ingin memberi cahaya,walau hanya setitik.
Karena boleh jadi, setitik cahaya itulah yang kelak menjadi saksi di hadapan Nya,bahwa kita pernah mencoba memberi makna pada hidup ini.

Wallahu A‘lam.


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Opini

KKN: Bukan Sekadar Program Rutinitas, tapi Panggilan Pengabdian

Ahad, 20 Juli 2025 - 20:18:09 WIB

BEDELAU.COM --Ketika para mahasiswa turun langsung k.

Opini

"Kedai Kopi: Secangkir kopi dan Hisab yang Terlupa"

Sabtu, 12 Juli 2025 - 22:01:00 WIB

Ada sesuatu yang tenang dalam suara sendok yang beradu dengan cangkir.

Opini

"SKO Riau ; Lahirkan Juara, Nyalakan Semangat Bangsa"

Selasa, 08 Juli 2025 - 13:36:33 WIB

Di tanah Melayu Riau, berdiri sebuah sekolah yang tidak biasa. Ia buk.

Opini

Catatan Jum'at "Handphone: Mendekatkan yang Jauh, Menjauhkan yang Dekat"

Jumat, 27 Juni 2025 - 16:34:27 WIB

Tak bisa dipungkiri, handphone telah mengubah cara hidup manusia. Ia .

Opini

"Hari Bhayangkara ke-79: "Komitmen Polres Indragiri Hilir dalam Mewujudkan Polri yang Presisi dan Humanis"

Rabu, 25 Juni 2025 - 09:09:38 WIB

Tepat pada tanggal 1 Juli 2025, Kepolisian Negara Republik Indonesia .

Opini

"Luruskan dan Rapatkan Shaf ; Membangun Kesatuan Umat dari Barisan Shalat"

Kamis, 19 Juni 2025 - 22:13:36 WIB

Dalam sebuah hadits yang populer, Rasulullah SAW bersabda:"Luruskanlah shaf-shaf kalian, kare.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Dua Warga Hilang di Hutan, Diselamatkan Berkat Layanan Darurat Bengkalis Siaga 112
05 September 2025
Prabowo Minta Menteri Tanggapi Aspirasi Mahasiswa
05 September 2025
Apa Kabar Pembentukan Tim Investigasi Dugaan Makar
05 September 2025
Progres Perbaikan Jembatan Sungai Rokan di Rohul Sudah Capai 86 Persen
05 September 2025
Bupati Inhil Terima Kunjungan Universitas Lancang Kuning Bahas Pengembangan SDM
05 September 2025
Aleksandro, Remaja Pekanbaru yang Jebol Sistem NASA Dapat Penghargaan Walikota
05 September 2025
Dorong Hilirisasi Kelapa, Sekdaprov: 4 Pabrik Nata De Coco Akan Dibangun di Riau
05 September 2025
Polres Kuansing Temukan 55 Rakit PETI saat Patroli Gabungan di Sungai Kuantan
05 September 2025
Peredaran Narkoba di Tempat Hiburan D’Poin Terbongkar, Manajer hingga Pemasok Ditangkap
04 September 2025
Sungai Kuantan Kembali Keruh Bak Teh Susu
04 September 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Raih Gelar NL.P Kades Bagan Melibur Melaju ke PJA 2025 di Jakarta
  • 2 Demo Besar di DPR, Mantan Kepala BIN Sebut Dalangnya dari Luar Negeri
  • 3 Inilah 15 Finalis Festival Pacu Jalur 2025, Siapakah yang akan Bawa Pulang Kerbau Gibran?
  • 4 Korupsi Pemerasan Sertifikasi K3, KPK Buka Peluang Periksa Menaker dan Stafsus Era Jokowi
  • 5 Seorang Berstatus Pelajar, Polisi Amankan Dua Pelaku Begal di Pelalawan
  • 6 Anjing Yang Gigit Warga Pekanbaru Positif Rabies, Petugas Lakukan Vaksinasi Darurat
  • 7 Dinkes Tangani 9 Korban Gigitan Anjing Liar di Tenayan Raya

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved