• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 848 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 978 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Opini

Fenomena Banjir dan Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Redaksi

Sabtu, 11 Juni 2022 17:29:13 WIB
Cetak
Fenomena Banjir dan Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Dr. Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn Dosen Hukum Lingkungan FH Unilak & Ketua Prodi Magister Ilmu Hukum Unilak

Fenomena yang cukup menarik tejadi akhir-akhir ini khususnya pada wilayah kota yang sedang berkembang adalah terjadinya banjir pasca turun hujan dalam beberapa jam saja. Banjir tidak bisa dipandang sebagai peristiwa sederhana, karena memberikan efek turunan seperti dapat mengganggu aktifitas sosial dan ekonomi,conohnya merusak kendaraan yang melintasi kawasan terkena banjir.

Tulisan ini tidak akan membahas kenapa banjir bisa terjadi, tetapi yang harus diakui salah satu penyebab banjir adalah meningkatnya pembangunan daerah yang terlihat dari penggunaan ruang yang semula bisa menjadi kawasan resapan air, berubah menjadi kawasan perumahan dan perkantoran.

Pembangunan adalah sesuatu yang niscaya terus terjadi dan tidak bisa di hindari. Pembangunan yang semula diharapkan berdampak positif namun ternyata memberikan rdampak negatif tentulah harus diantisipasi dengan memiliih konsep pembangunan yang tepat. Konsep yang menurut penulis dapat dijadikan pilihan adalah konsep pembangunan berkelanjutan.

Negara melalui Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menegaskan pembangunan berkelanjutan sebagai prinsip pembangunan yang dikehendaki diartikan sebagai upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan

Pembangunan berkelanjutan sejalan dengan konsep keadilan antar generasi, yaitu prinsip yang didasari pada gagasan bahwa generasi sekarang menguasai sumber daya alam yang ada di bumi adalah sebagai titipan untuk dipergunakan oleh generasi yang akan datang. Setiap generasi merupakan penjaga lingkungan untuk kemanfaatan generasi berikutnya dan sekaligus sebagai penerima manfaat dari generasi sebelumnya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kerusakan lingkungan oleh generasi sekarang yang akan merugikan generasi yang akan datang.

Pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia. Pembangunan berkelanjutan pada hakekatnya ditujukan untuk mencari pemerataan pembangunan antar generasi pada masa kini maupun masa mendatang. Edith Brown Weiss menyebutkan, berkenaan dengan keadilan antar generasi, ada tiga tindakan generasi dulu dan sekarang yang sangat merugikan generasi mendatang dibidang lingkungan hidup, yaitu; pertama konsumsi yang berlebihan terhadap sumber daya alam berkualitas, membuat generasi mendatang harus membayar lebih mahal untuk dapat mengkonsumsi sumber daya alam yang sama. Kedua, pemakaian sumber daya alam berlebihan belum diketahui manfaat terbaiknya, sangat merugikan kepentingan generasi mendatang karena mereka harus membayar inefesiensi dalam penggunaan sumber daya alam tersebut oleh generasi dulu dan sekarang. Ketiga, pemakaian sumber daya alam secara berlebihan oleh generasi dulu dan sekarang, membuat generasi mendatang tidak memiliki keragaman sumber daya alam yang tinggi.

Pembangunan berkelanjutan tentu saja tidak hanya dimaknai sebagai sebuah konsep saja, tapi juga harus di tuangkan dalam konsep dan kebijakan turunan. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus secara komprehensif menyiapkan aturan sebagai dasar pelaksanaan konsep pembangunan berkelanjutan. Sebaliknya masyarakat secara bertahap juga harus mengimplemetasikan nilai-nilai keadilan antar generasi pada saat melaksanakan pemanfaatan ruang dan lingkungan.

Penulis berharap dan sekaligus mempunyai keyakinan, apabila proses pembangunan yang dilaksanakan secara sungguh mengacu pada konsep pembangunan berkelanjuta, dampak lanjutan seperti banjir yang melanda kota dapat diantisipasi.

 


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Opini

KKN: Bukan Sekadar Program Rutinitas, tapi Panggilan Pengabdian

Ahad, 20 Juli 2025 - 20:18:09 WIB

BEDELAU.COM --Ketika para mahasiswa turun langsung k.

Opini

"Kedai Kopi: Secangkir kopi dan Hisab yang Terlupa"

Sabtu, 12 Juli 2025 - 22:01:00 WIB

Ada sesuatu yang tenang dalam suara sendok yang beradu dengan cangkir.

Opini

"SKO Riau ; Lahirkan Juara, Nyalakan Semangat Bangsa"

Selasa, 08 Juli 2025 - 13:36:33 WIB

Di tanah Melayu Riau, berdiri sebuah sekolah yang tidak biasa. Ia buk.

Opini

Catatan Jum'at "Handphone: Mendekatkan yang Jauh, Menjauhkan yang Dekat"

Jumat, 27 Juni 2025 - 16:34:27 WIB

Tak bisa dipungkiri, handphone telah mengubah cara hidup manusia. Ia .

Opini

"Hari Bhayangkara ke-79: "Komitmen Polres Indragiri Hilir dalam Mewujudkan Polri yang Presisi dan Humanis"

Rabu, 25 Juni 2025 - 09:09:38 WIB

Tepat pada tanggal 1 Juli 2025, Kepolisian Negara Republik Indonesia .

Opini

"Luruskan dan Rapatkan Shaf ; Membangun Kesatuan Umat dari Barisan Shalat"

Kamis, 19 Juni 2025 - 22:13:36 WIB

Dalam sebuah hadits yang populer, Rasulullah SAW bersabda:"Luruskanlah shaf-shaf kalian, kare.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Bentrok Berdarah di Lahan Sitaan Satgas PKH Eks PT Gunung Mas Raya Resmi Cabut Laporan Polisi
24 Oktober 2025
Pemko Pekanbaru Buru Aktor di Balik Gepeng yang Libatkan Anak-anak
24 Oktober 2025
Polda Riau Tangkap Perambah 13 Hektare Hutan Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil
24 Oktober 2025
Pembongkaran Tiang Reklame di Pekanbaru Berlanjut, Sasar 200 Titik yang Tak Kantongi Izin
24 Oktober 2025
Diduga Sarat Penyimpangan, Retribusi Dishub Bengkalis Dilaporkan ke Kejati Riau
24 Oktober 2025
Hakikat Kehidupan : Sebuah Renungan Filosofis dalam “Filsafat Pendidikan Biologi”
24 Oktober 2025
Unilak Buka User Education Maba 2025
24 Oktober 2025
Menyelami Pendidikan Biologi dengan Lensa Filsafat
23 Oktober 2025
Kapal Pembawa 90 Santri Mati Mesin di Tengah Laut, Seluruh Penumpang Selamat
23 Oktober 2025
Drainase Tak Berfungsi, Walikota Pekanbaru Temukan Ada yang Buang Pipa ke Parit
23 Oktober 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Menyelami Pendidikan Biologi dengan Lensa Filsafat
  • 2 Warga Keluhkan Listrik Sering Padam, Meminta Pemerintah Daerah dan PLN Bisa Menyelesaikan Permasalahan Pemadaman Listrik
  • 3 Deddy Handoko Tutup Usia, Wako Pekanbaru Sampaikan Duka Mendalam
  • 4 Kuansing, Daerah yang Berani Lawan Pusat
  • 5 Diduga Tak Kantongi AMDAL, DPRD Pekanbaru Bakal Tinjau Pembangunan Kampus Prima
  • 6 Jaksa Agung Ganti 5 Kajari di Riau, Ini Daftarnya
  • 7 Avanza Masuk Parit di Belakang MTQ Pekanbaru, Pengemudi Dilarikan ke RS Awal Bros

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved