• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 1e3 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 1e3 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Opini
  • Bengkalis

Kami Bukan Malaikat : Pers Hebat, Pers Cinta Damai (Buku Pertama)

Siang Adalah Malam, Malam Adalah Siang

Redaksi

Sabtu, 06 April 2024 20:28:43 WIB
Cetak
Siang Adalah Malam, Malam Adalah Siang
PENULIS : SUKARDI, SH.

WARTAWAN LIPUTAN KRIMINAL! Asumsi wartawan Liputan Kriminal itu, bukan wartawan yang melakukan tindakan kriminal. Jangan salah arti. Bisa jadi bermakna lain.

Tapi, lebih tepatnya wartawan itu sehari-hari melakukan tugas peliputan berita-berita kriminalitas di kepolisan, kejaksaan, pengadilan dan rumah sakit di kota-kota besar.

Ini pernah saya jalani di Kota Pekanbaru. Di kota yang sekarang telah menjadi Metropolitannya Riau itu, bagi saya dan rekan-rekan redaksi Harian Pekanbaru Pos (Koran Merah,red) Tahun 2002, pernah melaluinya dengan semangat tanpa bobol berita (kecolongan berita,red).

Sebelum dipindahtugaskan dan mengabdi sebagai wartawan di daerah Kabupaten Bengkalis Tahun 2004 akhir, maka Pekanbaru menjadi tempat mengasah skill di bidang jurnalistik.

Berita-berita Straight News (Peristiwa), Feature (Berita mengisahkan) sudah menjadi makanan setiap harinya. Usai rapat proyeksi redaksi. Maka, proyeksi itu wajib dituangkan dalam berita, baik Straight News dan Feature. Pada prinsipnya berita yang disajikan sesuatu yang baru untuk dimuat di surat kabar, sehingga menarik minat bagi pembacanaya.

Bagi kami yang ditugaskan di Kepolisian, Kejaksaan dan Peradilan. Siang adalah malam, malam adalah siang. Kenapa demikian? Sebab, sebagai wartawan pemula kala itu, kami diajarkan dan di didik untuk menguasai segala karakter narasumber.

Kemudian, di didik agar menjadi wartawan yang On Time  (tepat waktu). Berada di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) dan ponsel menyala 24 jam penuh. Tetap disiplin dalam melaksanakan tugas peliputan. Sehingga, setiap saat setiap detik, ketika mendapat penugasan, siap untuk menuju ke lokasi yang menjadi objek berita.

Terutama wartawan seperti saya, yang ditugaskan meliput, mencari dan menyajikan berita menarik di kepolisian. Mulai dari Polsek, Poltabes dan Polda Riau.

Jika mendapat tugas itu, maka tak ubahnya sering kepikiran, tak masuk di nalar alam sadar. Sementara gaji tak seberapa yang diterima, tapi rasa cinta atas pekerjaan itu sangat besar.

Dunia malam bagi kami, wartawan kriminal tidak tabu. Justru menjadi rasa ingin tahu kehidupan malam nyata itu, bisa terlihat jelas. Terkadang, bisa-bisa tergelincir dalam gemerlap dunia malam, yang seakan “memanggil-manggil” setiap mendapat penugasan jurnalistik di malam hari.

Belum lagi, bisikan-bisikan liar wanita penghibur, yang selalu bisa ditemui ketika di ajak narasumber untuk Ber-Happy Ria. Gratis tidak bayar, yang bayar narasumber yang baik hatinya.

Terkadang inilah yang disebut Siang Adalah Malam, Malam Adalah Siang. Apalagi belum ada tanggungan hidup atau masih berstatus lajang. Tak perlu saya ceritakan satu persatu narasumber, yang pernah Ber-Happy Ria bersama. Tertawa sama-sama. Joget sama-sama.

Barangkali juga disanalah, saya melepaskan rasa lelah, setelah menjalankan profesi atau tugas jurnalistik.  Khusus wartawan liputan kriminal, tentunya kehidupan dunia malam telah dilewati dan dirasakan.

Tapi, sepanjang ingat pulang, semua pekerjaan profesi itu dijalani dengan ringan. Cinta akan pekerjaan itu pun makin melekat. Belum lagi, adanya penugasan-penugasan liputan investigasi malam hari.

Suatu ketika, jarum jam sudah bergerak ke angka 22.00 WIB, Kamis malam. Tahun 2002 silam.  Malam pun kian larut dan menebar hawa dingin, yang menusuk hingga ke tulang sumsum.

Namun, di Pusat Kota Pekanbaru tetap saja “panas” dan berdenyut. Sebuah siklus sosial, yang bisa jadi sampai hari ini masih terasa. Pekanbaru memang kota yang tak pernah mati, metropolitannya Riau yang tetap eksis dengan kehidupan malam.

Terutama bagi mereka yang doyan dengan dunia hiburan.  Ketika itu, saya ditugaskan untuk mewawancarai seorang pekerja seks komersial (PSK). Ini tugas terberat yang diberikan saya oleh pemimpin redaksi (Pemred). Mengulas kisah PSK, yang menjajakan tubuhnya di bulan Ramadhan.

Tak buang waktu lagi. Tugas itu saya jalani dengan penuh rasa tanggungjawab. Seorang wanita muda berparas lumayan cantik dengan busana seksi di salah satu club malam Pekanbaru, berhasil saya wawancarai. Dalam wawancara itu, wanita muda itu bercerita jalan hidupnya.

Ternyata, menjadi PSK dan menjajakan tubuh di bulan Ramadhan, bagi wanita itu bukan menjadi jalan hidupnya. Tetapi, sebuah keterpaksaan hidup untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menafkahi seorang anaknya berusia 3 tahun, pasca ditinggal cerai oleh suaminya.

Terang saja, setelah mendapatkan cerita melalui wawancara. Air mata berlinang membasahi pipi wanita muda itu. Begitu pun saya, tak kuasa mendengar ceritanya.

Spontan, mata saya pun berkaca-kaca. Setelah mendengar cerita wanita muda itu, yang jauh datang dari Pulau Jawa ke Pekanbaru hanya untuk bekerja sebagai PSK.

Naluri kemanusian pun seketika muncul tiba-tiba. Rasa prihatin dan sedih atas kisah hidup wanita muda itu membuat saya berpikir dua kali untuk menjadikannya, sebuah berita. Tapi, tugas tetaplah tugas. Apalagi penugasan dari pimpinan redaksi diperusahaan media.

Kisah wanita itu, menjadi berita feature yang paginya tersaji dan menghiasi halaman media cetak. Disanalah, kehidupan Kota Pekanbaru ternyata masih belum berpihak kepada wanita muda itu.

Baginya pula Siang Adalah Malam, Malam Adalah Siang. Era Media Cetak, koran merah selalu saja menyajikan berita-berita menarik untuk dibaca dan menjadi cermin kehidupan.

Tak hanya kisah PSK jajakan Tubuh di Bulan Ramadhan. Tapi, sejumlah kisah peliputan berita dunia malam selalu jadi tantangan. Termasuk liputan-liputan razia kepolisian di saat, hingar bingar club-club malam di Kota Pekanbaru, sampai praktik perjudian lantai atas Mall Pekanbaru tempo dulu, yang mirip seperti “Las Vegas”.

Di Mall Pekanbaru, Jalan Jend. Sudirman, lantai paling atas, disana tahun itu menjadi arena perjudian. Kemudian ada lagi di Jalan Riau, Riau Plaza (RP), pernah menonton film God of Gamblers, persis begitulah suasana didalamnya. Bagi wartawan liputan kriminal, disana juga sebagai lokasi mencari informasi.

Sebab, banyak juga narasumber-narasumber berita bermain disana, bahkan duduk dimeja judi hingga berjam-jam. Terkadang, masa-masa itu membuat saya dan rekan se-profesi, yang ada ketika itu terheran-heran melihatnya.

Bak kembali ke zaman “jahiliah”. Itulah, perjalanan liputan-liputan wartawan kriminal. Jadi, bagi wartawan kriminal yang ditugaskan di kepolisian. Semua itu wajib tahu, sekedar tahu saja, tidak menjadi “pelanggan” atau “pemain” di dalamnya.

Untuk kisah ini, ada beberapa hikmah yang saya dapatkan. Pertama, saya bisa mengetahui ternyata menjadi wartawan, yang ditugaskan pemimpin redaksi (Pemred) itu, mental yang perlu diperkuat.  

Kedua, menjadi wartawan liputan kriminal itu tak hanya sekedar tahu kehidupan siang, tapi juga ternyata ada kehidupan malam yang hampir sama dengan siang hari.

Ketiga, menjalankan tugas jurnalistik itu asik. Siapapun bisa diwawancarai, mulai dari pejabat, perampok, pengemis dan gelandangan, preman hingga pekerja sek komersial (PSK). Semuanya mewarani berita, untuk liputan-liputan kriminalitas di bumi Melayu.

Pers Cinta Damai!


Sumber : Buku dan Karya Penulis /  Editor : Sukardi, SH

[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Opini

Di Ambang Batas antara Edukasi dan Eksposisi

Jumat, 14 November 2025 - 19:28:31 WIB

Saya sebenarnya hanyalah seorang guru muda. Jika dibandingkan dengan .

Opini

“Abdul” Tidak Lagi “Wahid”

Selasa, 11 November 2025 - 20:48:31 WIB

“Beliau yang berpantun kini terdiam tidak mampu lagi menuntun, k.

Opini

Ketika Dahan Rapuh Mengira Dirinya Kokoh

Jumat, 07 November 2025 - 19:14:09 WIB

Ada masa dalam hidup ketika kita merasa telah tumbuh lebih tinggi dari yang lain, padahal.

Opini

Pengaruh Kebijakan Perpajakan Terhadap Peningkatan Pendapatan Negara Di Indonesia

Sabtu, 01 November 2025 - 19:24:08 WIB

Latar Belakang Masalah.

Opini

Bangsa yang Tak Membaca, Bangsa yang Mudah Lupa

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:38:45 WIB

Tanggal 22 Oktober 2025 menjadi hari yang berkesan b.

Opini

KKN: Bukan Sekadar Program Rutinitas, tapi Panggilan Pengabdian

Ahad, 20 Juli 2025 - 20:18:09 WIB

BEDELAU.COM --Ketika para mahasiswa turun langsung k.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Pelantikan PW MOI Periode 2025–2028 Berlangsung Khidmat
12 Desember 2025
Solidaritas Masyarakat Riau: 150 Ton Bantuan Aceh Diangkut Naik Kapal Perang
11 Desember 2025
Diseret Buaya di Depan Rekan Kerja, Petani Rohil Tewas Mengenaskan
11 Desember 2025
Berupaya Kabur, Kakek Penjual Sabu Diringkus Polres Inhu
11 Desember 2025
Kejati Riau Dalami Peran Afrizal Sintong di Korupsi PI 10 Persen Blok Rokan
11 Desember 2025
Bajaj Belum Boleh Beroperasi di Pekanbaru, Dishub Minta Pengelola Hentikan Aktivitas
11 Desember 2025
Sejumlah Kasat dan Kapolsek di Polresta Pekanbaru Berganti, Ini Nama-Namanya
11 Desember 2025
Pemko Pekanbaru Sempurnakan Juknis Pemilihan Ketua RT/RW Serentak
11 Desember 2025
Sepuluh Jenazah Korban Galodo Agam Tak Teridentifikasi Dimakamkan Massal
11 Desember 2025
Dialokasikan Rp10 Miliar, 1.709 Pelamar Perebutkan Beasiswa Pemko Pekanbaru
10 Desember 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Dialokasikan Rp10 Miliar, 1.709 Pelamar Perebutkan Beasiswa Pemko Pekanbaru
  • 2 Kejati Riau Tahan Oknum Pengacara dalam Kasus Korupsi PI 10 persen Blok Rokan
  • 3 Kasus Korupsi Dana PI 10 Persen, Kajati: Mantan Bupati Rohil Ada Kaitan tapi Tunggu
  • 4 Update Korban Banjir dan Longsor Sumatera: 967 Meninggal dan 262 Masih Hilang
  • 5 Anak Yatim dan Dhuafa di Siak Dapat Santunan Tiap Bulan
  • 6 Ini Profil 4 Perusahaan yang Disegel KLH Terkait Banjir di Tapanuli
  • 7 Aksi Sosial, YPPM dan Anak-anak Mengaji Serahkan Donasi Kepada IKMR Kepulauan Meranti

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved