• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 1e3 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 1e3 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Opini

Green Human Capital Management

Redaksi

Rabu, 07 April 2021 22:32:30 WIB
Cetak
Green Human Capital Management

Oleh Prama Widayat, Dosen Universitas Lancang Kuning dan Mahasiswa Program Doktor Manajemen Universitas Riau

Selama ini dari kalangan praktisi maupun akademisi masih sering menggunakan istilah sumber daya manusia (SDM) ketika bercerita tentang pengelolaan organisasi, apakah itu organisasi profit maupun non profit. Pada prinsipnya SDM adalah adalah potensi yang ada pada diri setiap manusia karena manusia terlahir dengan segudang potensi yang berbeda dan unik. Kemampuan ini akan terus bertransformasi seiring dengan perjalanan waktu karena manusia sebagai makhluk sosial yang berinteraksi dengan sesama. Dengan pelajaran hidup yang diperolehnya maka sebagai makhluk sosial akan mengelola dirinya sendiri dengan segala potensi yang ada pada dirinya untuk mencapai kesuksesan dan keseimbangan hidup.


Dalam kontek perusahaan atau dunia praktisi, SDM dianggap sebagai bagian integral dari sebuah sistem organisasi, oleh karena itu SDM ini meliputi dua disiplin ilmu yaitu manajemen dan psikologi. Dalam ilmu psikologi terdapat konsentrasi psikologi industri dan psikologi organisasi. Sedangkan dalam ilmu manajemen dipelajari dalam konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).

Terjadinya sintesa antara ilmu manajemen dan ilmu psikologi, karena dalam struktur SDM pada organisasi-organisasi itu berasal dari ilmu manajemen, sedangkan hubungan antar individunya tentang interaksi dan pola komunikasinya berasal dari ilmu psikologi. Beberapa tahun ini paradigma SDM mulai bergeser menjadi Human Capital Management (HCM), jika pada SDM lebih menganggap manusia sebagai objek yang bisa dijadikan alat oleh perusahaan untuk menghasilkan pundi-pundi keuangan untuk mendapatkan profit, ini tidak ubahnya sebagai perbudakan modern dengan topeng SDM.

Sedangkan dalam konsep HCM, dimana SDM bukan lagi sebagai aset utama tetapi aset yang punya nilai lebih dan harus dijaga oleh perusahaan, tidak bisa lagi menggunakan istilah “habis manis sepah dibuang”. SDM bukan lagi beban bagi perusahaan karena selama ini, perusahaan menganggap SDM adalah beban dan harus diminimalisir, maka dari itu muncul perusahaan-perusahaan Outsourching. Dimana status karyawan adalah kontrak seumur hidup dengan perusaahaan tujuan, jika kontrak habis maka masa kerja juga selesai. Masa depan karyawan tidak ada dan rentan dilakukan eksploitasi dan kapitalisasi sumber daya manusia.

Green Human Resource
Merupakan konsep pengelolaan manusia secara alami, karena kata-kata green identik dengan alam yang mengandung kemurnian. Konsep ini dianggap untuk menyelesaikan masalah pengelolaan SDM yang tidak kunjung selesai. Dengan Green Human Resource (GHR) maka SDM disentuh secara hati nurani dan menggali permasalahan setiap individu, pilar dalam GHR dimaksimalkan melalui corporate strategic yaitu dengan cara (1) penetapan visi, misi dan value, (2) penetapan Standar Operasional prosedur (SOP) dan (3) Peraturan Perusahaan (PP) atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

Penetapan visi, misi dan value pada organisasi, menjadi titik awal untuk perbaikan berkelanjutan dengan menjadikan SDM sebagai objek utama, maka sangat diwajibkan bagi perusahaan untuk melibatkan semua unsur SDM dalam perusahaan seperti karyawan, manajer dan serikat pekerja. Keterlibatan semua unsur harus dilakukan dari bawah dan bukan lagi sistem komando, dimana semua ditetapkan oleh pimpinan tertinggi dan karyawan harus mengikuti tanpa kecuali. Dalam GHR itu tidak berlaku, karena semua harus dimulai dari bawah dan nantinya akan dibawa dalam rapat pimpinan tertinggi untuk menjadikannya sebagai bahan pertimbangn untuk menyusun visi, misi dan value.

Standar operasional prosedur (SOP) harus dibuat dalam setiap tahapan sehingga jelas siapa penanggung jawabnya, seperti SOP memasuki kawasan mesin produksi, SOP pengiriman barang, SOP pembuangan limbah berbahaya dan lainnya. Setiap divisi diminta masukannya untuk menyusun SOP ini sehingga antar divisi bisa saling mengisi untuk kemajuan perusahaan, dengan keterlibatan karyawan dari bawah maka mereka merasa dihargai.

Pada PP atau PKB selalu terdapat dua sisi, dimana sisi pertama untuk menjaga keberlangsungan operasional perusahaan, sedangkan sisi kedua untuk menjaga karyawan agar tidak merasa terintimidasi. Dua kelompok ini harus diakomodir dalam PP/PKB secara proporsional.

Green Human Capital Management
Dalam Green Human Capital Management (GHCM) terdapat perbedaan dengan GHR, karena dalam GHR belum terdapat kesejahteraan dan keadilan bagi manusia yang bekerja pada perusahaan. Sedangkan dalam GHCM sudah mulai berbicara tentang manusia adalah aset utama yang menjadi andalan perusahaan, artinya karyawan adalah mitra yang senantiasa akan terus berdampingan dengan perusahaan, tanpa adanya mitra maka perusahaan tidak akan menjadi apapun.

Manusia dianggap sebagai aset yang tidak berwujud, didalam GHCM ini meliputi pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan kualitas sosial yang berkontribusi pada kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan dengan cara yang menghasilkan nilai ekonomi, tanpa menghilangkan hak dasar karyawan. Ketika hasil kerja individu membuat kinerja perusahaan naik maka perusahaan wajib berbagi kesejahteraan kepada karyawan dalam bentuk financial ataupun non financial.

Kita lihat perusahaan-perusahaan besar yang memberikan liburan keluarga, bonus 3 bulan gaji, tambahan cuti selama 7 hari dari cuti tahunan, paket bulan madu bagi karyawan yang baru menikah, bantuan kredit pembelian mobil, bantuan kredit rumah dan lainnya. Ini adalah konsep Green Human Capital Management (GHCM). Green disini adalah sesuatu yang alami atau hak asasi, dimana hak asasi manusia adalah diperlakukan secara adil dan tidak boleh dieksploitasi berlebihan, sebagaimana kita melakukan eksploitasi alam secara berlebihan dan meninggalkan kerusakan.

Ketika alam dieksploitasi maka perusahaan wajib memperbaikinya agar tidak terjadi kerusakan alam, begitu juga dengan manusia yang sudah mengerahkan kemampuan terbaiknya kepada perusahaan maka perusahaan wajib mengembalikan energi karyawan agar mereka kembali memiliki spirit. Kita juga bisa lihat bagaimana perusahaan membuat berbagai program karir seperti Management Development Program (MDP), Officer Development Program (ODP), Management Trainee (MT) dan lainnya. Maka ini adalah bagian dari GHCM karena bentuk penghargaan perusahaan kepada karyawan yang berprestasi untuk menduduki jabatan hingga puncak karir.

Pada akhirnya GHCM merupakan kolaborasi antara perusahaan dan karyawan dengan sistem berbagi kesejahteraan, perusahaan menganggap karyawan adalah aset yang tidak berwujud yang harus tetap dijaga, sedangkan karyawan menganggap perusahaan sebagai tempat bernaung yang comfortable, dengan demikian akan terjadi simbiosis mutualism.


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Opini

Di Ambang Batas antara Edukasi dan Eksposisi

Jumat, 14 November 2025 - 19:28:31 WIB

Saya sebenarnya hanyalah seorang guru muda. Jika dibandingkan dengan .

Opini

“Abdul” Tidak Lagi “Wahid”

Selasa, 11 November 2025 - 20:48:31 WIB

“Beliau yang berpantun kini terdiam tidak mampu lagi menuntun, k.

Opini

Ketika Dahan Rapuh Mengira Dirinya Kokoh

Jumat, 07 November 2025 - 19:14:09 WIB

Ada masa dalam hidup ketika kita merasa telah tumbuh lebih tinggi dari yang lain, padahal.

Opini

Pengaruh Kebijakan Perpajakan Terhadap Peningkatan Pendapatan Negara Di Indonesia

Sabtu, 01 November 2025 - 19:24:08 WIB

Latar Belakang Masalah.

Opini

Bangsa yang Tak Membaca, Bangsa yang Mudah Lupa

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:38:45 WIB

Tanggal 22 Oktober 2025 menjadi hari yang berkesan b.

Opini

KKN: Bukan Sekadar Program Rutinitas, tapi Panggilan Pengabdian

Ahad, 20 Juli 2025 - 20:18:09 WIB

BEDELAU.COM --Ketika para mahasiswa turun langsung k.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Pelantikan PW MOI Periode 2025–2028 Berlangsung Khidmat
12 Desember 2025
Solidaritas Masyarakat Riau: 150 Ton Bantuan Aceh Diangkut Naik Kapal Perang
11 Desember 2025
Diseret Buaya di Depan Rekan Kerja, Petani Rohil Tewas Mengenaskan
11 Desember 2025
Berupaya Kabur, Kakek Penjual Sabu Diringkus Polres Inhu
11 Desember 2025
Kejati Riau Dalami Peran Afrizal Sintong di Korupsi PI 10 Persen Blok Rokan
11 Desember 2025
Bajaj Belum Boleh Beroperasi di Pekanbaru, Dishub Minta Pengelola Hentikan Aktivitas
11 Desember 2025
Sejumlah Kasat dan Kapolsek di Polresta Pekanbaru Berganti, Ini Nama-Namanya
11 Desember 2025
Pemko Pekanbaru Sempurnakan Juknis Pemilihan Ketua RT/RW Serentak
11 Desember 2025
Sepuluh Jenazah Korban Galodo Agam Tak Teridentifikasi Dimakamkan Massal
11 Desember 2025
Dialokasikan Rp10 Miliar, 1.709 Pelamar Perebutkan Beasiswa Pemko Pekanbaru
10 Desember 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Dialokasikan Rp10 Miliar, 1.709 Pelamar Perebutkan Beasiswa Pemko Pekanbaru
  • 2 Kejati Riau Tahan Oknum Pengacara dalam Kasus Korupsi PI 10 persen Blok Rokan
  • 3 Kasus Korupsi Dana PI 10 Persen, Kajati: Mantan Bupati Rohil Ada Kaitan tapi Tunggu
  • 4 Update Korban Banjir dan Longsor Sumatera: 967 Meninggal dan 262 Masih Hilang
  • 5 Anak Yatim dan Dhuafa di Siak Dapat Santunan Tiap Bulan
  • 6 Ini Profil 4 Perusahaan yang Disegel KLH Terkait Banjir di Tapanuli
  • 7 Aksi Sosial, YPPM dan Anak-anak Mengaji Serahkan Donasi Kepada IKMR Kepulauan Meranti

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved