• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 1e3 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 1e3 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Pendidikan
  • Pekanbaru

Hakikat Kehidupan : Sebuah Renungan Filosofis dalam “Filsafat Pendidikan Biologi”

Redaksi

Jumat, 24 Oktober 2025 18:00:26 WIB
Cetak
Hakikat Kehidupan : Sebuah Renungan Filosofis dalam “Filsafat Pendidikan Biologi”

Resensi Buku Filsafat Pendidikan Biologi

Penulis Prof. Dr. Firdaus LN, M.Si

Rosita Laila_Mahasiswi Program Magister Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Riau_

Dalam era pendidikan modern yang sering menitikberatkan pada aspek kognitif dan keterampilan teknis, kehadiran buku Filsafat Pendidikan Biologi karya L.N. Firdaus menjadi pemikiran yang menyegarkan. Buku ini mengajak pembaca untuk kembali mencari tentang makna terdalam dari pendidikan biologi, bukan sekadar sebagai ilmu pengetahuan tentang makhluk hidup, tetapi sebagai refleksi filosofis tentang kehidupan itu sendiri.

Buku Filsafat Pendidikan Biologi karya Prof. Dr. Firdaus LN, M.Si merupakan karya ilmiah yang kaya akan gagasan dan bernilai kontemplatif. Buku ini membuka cakrawala pemikiran bagaimana filsafat berperan sebagai dasar dalam memahami hakikat ilmu biologi, proses pembelajaran, serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dalam konteks pendidikan tinggi, kemampuan berpikir secara filosofis menjadi pilar yang penting bagi pendidik dan calon ilmuwan untuk menajamkan analisis, memperdalam pemahaman, dan memperkuat integritas akademik.

Melalui buku ini, L.N. Firdaus mengajak pembaca untuk menyelami makna terdalam dari pendidikan biologi bukan hanya sebagai ilmu tentang makhluk hidup, tetapi juga sebagai refleksi tentang kehidupan itu sendiri. L.N. Firdaus juga menempatkan biologi dalam bingkai filsafat, menuntun pembaca memahami bahwa setiap konsep biologis sesungguhnya berakar pada pertanyaan-pertanyaan eksistensial: tentang asal kehidupan, tujuan keberadaan, dan tanggung jawab manusia terhadap alam.

L.N. Firdaus dengan cermat menempatkan biologi dalam bingkai filsafat, menuntun pembaca untuk menyadari bahwa setiap konsep biologis berakar pada pertanyaan-pertanyaan eksistensial: tentang asal kehidupan, tujuan keberadaan, dan tanggung jawab manusia terhadap alam. Ia menegaskan bahwa pendidikan biologi tidak dapat dilepaskan dari tiga landasan utama filsafat: ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi mengajarkan pemahaman tentang hakikat makhluk hidup, epistemologi menuntun cara memperoleh pengetahuan biologis yang ilmiah sekaligus etis, sementara aksiologi mengarahkan agar pengetahuan itu dimanfaatkan demi kebaikan kehidupan. Ketiga dimensi ini berpadu secara harmonis, menghadirkan pemahaman yang bukan hanya bersifat ilmiah, tetapi juga sarat kebijaksanaan.

Bahasa yang digunakan L.N. Firdaus begitu menenangkan, seolah ia berbicara langsung kepada pembaca dengan kelembutan seorang guru dan kedalaman seorang filsuf. Ia mengutip pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa, “Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, dan jasmani anak agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.” Kutipan ini menjadi fondasi pemikiran dalam buku ini: bahwa hakikat pendidikan biologi tidak hanya membentuk kecerdasan intelektual, tetapi juga menumbuhkan kepekaan spiritual terhadap kehidupan dan keterpaduan manusia dengan alam.

Dalam setiap bab, saya serasa diajak untuk merenung bahwa belajar biologi sejatinya adalah belajar menjadi manusia yang sadar akan keterikatan dirinya dengan ekosistem semesta. Beliau berhasil menyulam konsep-konsep abstrak menjadi renungan yang hidup dan menyentuh. Ia menampilkan filsafat sebagai cahaya yang menerangi jalan berpikir ilmiah tanpa kehilangan sisi kemanusiaan.

Lebih jauh, buku ini menegaskan pentingnya keseimbangan antara ilmu dan nilai dalam pendidikan biologi. Pengetahuan ilmiah tanpa dimensi moral dan spiritual akan kehilangan maknanya, sementara nilai tanpa dasar ilmiah akan kehilangan pijakan. Oleh karena itu, pendidikan sejati seharusnya mempertemukan keduanya dalam kesadaran yang utuh, agar belajar tentang kehidupan juga berarti belajar menjaga dan memelihara kehidupan itu sendiri. 

Di beberapa bagian, L.N. Firdaus juga menggunakan gaya bahasa reflektif yang puitis. Ia menggambarkan bahwa setiap fenomena biologis menyimpan pelajaran filosofis tentang kehidupan tentang pertumbuhan, keteraturan, dan kefanaan. Melalui cara pandang ini, biologi dipahami bukan hanya sebagai ilmu tentang organisme, tetapi sebagai cermin hakikat keberadaan manusia dalam kehidupan.

Menurut saya buku ini sangat menarik karena L.N. Firdaus tidak hanya menulis tentang biologi sebagai sains, tetapi sebagai jalan menuju pemahaman diri dan eksistensi. Buku ini menjadikan proses belajar biologi sebagai perjalanan spiritual, bukan hanya intelektual.

Kelebihan utama buku ini terletak pada kemampuannya menghidupkan kembali makna filsafat dalam pendidikan biologi. L.N. Firdaus berhasil menghadirkan keseimbangan antara ketajaman ilmiah dan kelembutan nurani. Gaya bahasanya estetis dan bernuansa reflektif, sehingga setiap halaman terasa seperti ajakan untuk berhenti sejenak dan merenungkan makna belajar.

Secara keseluruhan, Filsafat Pendidikan Biologi karya L.N. Firdaus adalah karya yang menyalakan cahaya kesadaran di tengah rutinitas akademik. Buku ini menegaskan bahwa pendidikan biologi sejati bukan hanya untuk memahami organisme, tetapi untuk memahami makna kehidupan itu sendiri. L.N. Firdaus berhasil menautkan sains dan filsafat dalam jalinan yang harmonis menghadirkan biologi sebagai ilmu yang hidup, bernilai, dan manusiawi. Buku ini layak menjadi bacaan wajib bagi mahasiswa, pendidik, dan siapa pun yang percaya bahwa belajar tentang kehidupan berarti belajar menjadi manusia seutuhnya.

Judul Buku : Filsafat Pendidikan Biologi
- Pengarang  : L.N. Firdaus
- Penerbit      : Deepublish
- Tahun Terbit dan Cetak : Agustus 2025
- Ketebalan : 96 hlm
- Ukuran : 15.5 x 23 cm


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Pendidikan

Dialokasikan Rp10 Miliar, 1.709 Pelamar Perebutkan Beasiswa Pemko Pekanbaru

Rabu, 10 Desember 2025 - 18:37:27 WIB

BEDELAU.COM --Sebanyak 1.709 orang bersaing memperebutkan beasiswa Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.

Pendidikan

Hadiri Pelantikan Dewan Pendidikan Inhil, Rektor Unilak Langsung MoU dengan Bupati

Selasa, 09 Desember 2025 - 20:23:33 WIB

BEDELAU.COM --Bupati Indragiri Hilir (Inhil) H Herma.

Pendidikan

Sebagai Bentuk Solidaritas, SMKN 1 Bandar Laksamana Galang Dana Bantu Korban Bencana Alam

Selasa, 09 Desember 2025 - 10:00:00 WIB

BENGKALIS, BEDELAU.COM--Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bandar Laksama.

Pendidikan

Anak Tukang Jahit Baju Berasal Dari Kampung Lulus Seleksi TNI AD

Senin, 08 Desember 2025 - 00:46:48 WIB

BENGKALIS, BEDELAU.COM--Perjalanan hidup Muhammad Hifzan (22) menjadi bukti bahw.

Pendidikan

Rektor Unilak Dorong Dosen Perkuat Penelitian dan PKM di Program Hibah Dikti

Jumat, 05 Desember 2025 - 17:38:10 WIB

BEDELAU.COM --Rektor Universitas Lancang Kuning (Uni.

Pendidikan

Tinggi Peminat, Jumlah Pendaftar Beasiswa Pemko Pekanbaru Tembus 14.237 Orang

Jumat, 28 November 2025 - 18:03:51 WIB

BEDELAU.COM --Program bantuan beasiswa Pemerintah Ko.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Ini Profil 4 Perusahaan yang Disegel KLH Terkait Banjir di Tapanuli
10 Desember 2025
Anak Yatim dan Dhuafa di Siak Dapat Santunan Tiap Bulan
10 Desember 2025
Update Korban Banjir dan Longsor Sumatera: 967 Meninggal dan 262 Masih Hilang
10 Desember 2025
Kejati Riau Tahan Oknum Pengacara dalam Kasus Korupsi PI 10 persen Blok Rokan
10 Desember 2025
Kasus Korupsi Dana PI 10 Persen, Kajati: Mantan Bupati Rohil Ada Kaitan tapi Tunggu
10 Desember 2025
Dialokasikan Rp10 Miliar, 1.709 Pelamar Perebutkan Beasiswa Pemko Pekanbaru
10 Desember 2025
Hadiri Pelantikan Dewan Pendidikan Inhil, Rektor Unilak Langsung MoU dengan Bupati
09 Desember 2025
Siaga Cuaca Ekstrem, BPBD Pekanbaru Aktifkan Pintu Air Sungai Siak
09 Desember 2025
Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Terus Meningkat
09 Desember 2025
Heboh Kantor Desa Tutup, Kades di Kuansing Ungkap Fakta 5 Bulan Gaji Belum Dibayar
09 Desember 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Aksi Sosial, YPPM dan Anak-anak Mengaji Serahkan Donasi Kepada IKMR Kepulauan Meranti
  • 2 Anak Tukang Jahit Baju Berasal Dari Kampung Lulus Seleksi TNI AD
  • 3 Viral! Pengendara Akui Ditilang dan Dimintai Rp1,7 Juta oleh Oknum Polisi
  • 4 Galodo Hantam Jembatan Kembar Silaiang Padang Panjang, Akses Jalan Terputus Total
  • 5 Kejaksaan Negeri Siak Tetapkan Lima Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Kredit Kelompok Tani
  • 6 Dibuka 4 Desember, Ini Syarat Magang Nasional Batch 3
  • 7 Mewakili Keluarga, Sekdes Tanjung Leban Serahkan Bantuan ke SMKN 1 Bandar Laksamana

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved